Pati – Air terjun di Desa Kuwawur, Kecamatan
Sukolilo, Pati berpotensi menjadi destinasi objek wisata yang cukup
menarik. Sebagian penduduk setempat menyebut air terjun tersebut dengan
nama “Grojogan Papringan.”
Grojogan diambil dari kata bahasa Jawa yang berarti air yang mengalir
secara deras, sedangkan papringan berarti bambu. Nama tersebut dipilih
warga, karena air terjun di Desa Kuwawur berada di kawasan hutan bambu.
Pegiat pariwisata Pegunungan Kendeng, Krisno mengatakan, pengunjung
harus melewati kawasan hutan bambu sebelum sampai ke lokasi Grojogan
Papringan. Meski begitu, akses untuk menuju air terjun sangat mudah
karena sudah ada jalan khusus bagi pejalan kaki.
“Pemandangannya cukup menarik. Pengunjung disajikan satu panorama
tempo dulu, masih klasik dan asri. Air terjun di Desa Kuwawur menjadi
salah satu mutiara terpendam di kawasan Pegunungan Kendeng,” ujar
Krisno, Selasa (28/2/2017).
Saat ini, air terjun dengan ketinggian 15 meter tersebut sebatas
dikunjungi anak-anak, pemuda dan penduduk sekitar. Sebab, tidak banyak
orang yang tahu kawasan tersebut, mengingat belum ada kepedulian dari
warga untuk melirik air terjun Grojogan Papringan sebagai potensi
wisata.
“Maunya nanti anak-anak karang taruna yang mengelolanya. Tapi, belum
ada yang mengarahkan. Padahal, potensi wisatanya cukup bagus. Nuansa
masih sangat alami sekali. Air terjun di tengah perkebunan bambu,”
tambahnya.
Tidak jauh dari air terjun, terdapat sebuah gua. Keberadaan Gua
Patung Jaran dinilai akan menambah nilai wisata di Desa Kuwawur. Krisno
berharap, dinas terkait bisa mengembangkannya sebagai salah satu
destinasi wisata di wilayah Pati Selatan.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2017/02/28/109029/air-terjun-grojogan-papringan-di-kuwawur-pati-berpotensi-jadi-objek-wisata.html