PATI – Untuk bisa
memasukan beras dalam kontrak pengadaan tahun 2017, truk pengangkut
milik para mitra Bulog harus antre berhari-hari di Gudang Bulog 204,
Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati.
Faktor penyebabnya, karena gudang
tersebut saat ini penuh dengan beras hasil pengadaan tahun lalu. Dengan
demikian, harus ada isi gudang yang dikeluarkan agar serapan beras
pengadaan dari para mitra kerja bisa masuk dan tersimpan di gudang
tersebut.
Beberapa sopir truk menyatakan tidak
mempermasalahkan hal itu. Sebab kejadian itu bersifat kondisional.
Apalagi, kebanyakan truk yang antre adalah milik para mitra sendiri yang
memang khusus mengangkut beras. Dengan demikian, dia tidak merasa
terikat sewa dengan pihak ketiga.
’’Karena kami melihat sendiri, puluhan
pekerja bongkar-muat sudah dikerahkan oleh pihak gudang, sehingga
upayanya sudah benar-benar maksimal,’’ ujar salah seorang sopir, Gianto
(36).
Daerah Lain
Karena itu, kata Kepala Bulog Sub-Divre
Pati, Ahmad Kholizun, pihaknya sangat menghargai upaya para sopir dari
perusahaan mitra kerja meskipun kadang-kadang harus beberapa kali balik
ke Pati dari tempat asalnya.
Akan tetapi, masingmasing sopir
mempunyai alat komunikasi, maka sebelum menjelang gilirannya untuk
membongkar muatan berasnya petugas gudang tidak menghubungi.
Di sisi lain, kini pihaknya mendapat
tugas dari pusat untuk memenuhi permintaan dan pengiriman beras ke
daerah lain. Tidak hanya keluar Jawa seperti Medan, Sumatra Utara
(Sumut), Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Sampit, Kalimantan Tengah
(Kalteng), tapi juga ke DKI Jakarta.
Khusus yang disebut terakhir, beras yang
harus dikeluarkan dari Gudang 204 tinggal kurang 496 ton. Sehingga
beberapa hari lagi sudah tuntas, dan berikutnya harus kembali
mempersiapkan lagi pengiriman beras ke Medan serta ke Sampit.
Berkurangnya isi gudang tersebut, karena
beras harus dikirim ke luar Jawa maka kembali tersedia gudang, untuk
masuknya beras serapan pengadaan. Tanpa adanya beras yang harus dikirim
ke dartah lain, hal itu tentu menyulitkan mitra kerja yang sudah
melakukan kontrak.
Dengan kata lain, jika beras yang ada
dalam gudang sudah dikeluarkan maka berikutnya sudah siap beras serapan
ganti masuk. ’’Sampai Kamis (23/3) lalu, serapan seluruh beras dari para
mitra kerja kami sudah mencapai 14.300 ton,’’katanya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/antrean-di-gudang-bulog-panjang/