PATI-GUNUNGWUNGKAL - Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso
memberi sosialisasi terkait ketenagakerjaan di padepokan Subagio,
Desa/Kecamatan Gunungwungkal kemarin. Kegiatan yang diikuti ratusan
warga itu bertujuan agar masyarakat lebih selektif dan berhati-hati saat
akan bekerja di luar negeri.
Pria yang akrab disapa Mbah Roso itu juga mengundang sejumlah
perwakilan untuk mengedukasi warga. Di antaranya Kasi Bina Penta pada
Dinas Sosial Tenaga Kerja Suparwi, Kepala Badan Pelayanan, Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Suparjo, dan Deputi
Bidang Penempatan pada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI) Agusdin Subiantoro.
Sebagai wakil rakyat yang membidangi ketenagakerjaan, kesehatan,
dan kependudukan, Imam Suroso menyatakan akan berusaha selalu berada di
tengah masyarakat untuk membantu memecahkan berbagai persoalan di bidang
tersebut. Salah satunya dengan menyerap aspirasi, berkomunikasi
langsung, hingga menggelar sosialisasi.
Dalam sosialisasi itu, sejumlah warga turut menyampaikan keluh
kesah dan pertanyaan kepada pemateri. Salah satunya disampaikan Kepala
Desa Sumberejo, Gunungwungkal, Anas Ma’sum. Dirinya menyampaikan peran
pelatihan bahasa sangat penting untuk membekali calon tenaga kerja asal
Indonesia.
”Kalau saat ini, pelatihan hanya dilakukan secara singkat. Untuk
menguasai bahasa tidak bisa jika hanya dalam tiga hingga enam bulan.
Kalau persoalan ini tidak teratasi, tenaga kerja Indonesia di negara
luar tidak bisa berkembang,” bebernya.
Hal itu mendapat jawaban dari Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI
Agusdin Subianto. Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya mneyadari benar
hal tersebut. Ke depan, diharapkan di satuan pendidikan akan lebih
diintensifkan untuk pelajaran bahasa. Baik dalam pelajaran reguler atau
masuk dalam ekstrakurikuler.
”Nantinya kami berharap, Bapak Imam Suroso bisa menyampaikan hal
tersebut ke ranah dewan. Selanjutnya disampaikan ke kementerian
terkait,” bebernya.
Sementara itu, Imam Suroso mengatakan, saat ini banyak masyarakat
yang tertipu oleh iming-iming gaji besar bekerja di luar negeri dari
orang yang tidak bertanggung jawab. Karena, pemahaman masyarakat akan
perusahaan yang resmi masih minim.
”Untuk itu, kami menggelar sosialisasi ini agar masyarakat tidak
tertipu lagi. Warga bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, sesuai dengan
kemampuan serta perlindungannya juga terjaga jika menggunakan jasa
penyalur tenaga kerja yang resmi,” jelasnya.
Dia melanjutkan, jika menggunakan jasa penyalur tenaga kerja yang
tidak resmi bisa berakibat fatal. Sebab, mereka tidak akan menjamin
keselamatan dan tidak mau bertanggung jawab jika ada suatu persoalan di
tempat kerja.
”Kami berharap sosialisasi ini bisa memberi manfaat kepada
masyarakat. Tak hanya itu, masyarakat akan semakin cerdas dalam memilih
dan menentukan perusahaan jasa penyalur tenaga kerja yang legal dan
baik,” harapnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/27/3441/bahas-tki-anggota-dpr-ri-edukasi-warga/