Cari Blog Ini

Kamis, 16 Maret 2017

Banjir di Pantura Rembang Butuh Penanganan

REMBANG – Pengendara yang melintas di Jalan Pantura Rembang setelah guyuran hujan patut waspada. Sebab, di beberapa titik jalur nasional itu, banjir menjadi langganan karena disebabkan banyak faktor.
Beberapa lokasi langganan banjir antara lain Desa Purworejo Kaliori, Pantura kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang, serta sebagian Pantura Kecamatan Kragan. Di Purworejo, banjir di bahu Jalan Pantura merupakan dampak dari limpasan air sungai yang berada di selatan jalan.
Ketinggian air di bahu jalan sesaat setelah guyuran hujan deras bisa mencapai 10 – 30 sentimeter. Di kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang Sluke, banjir terjadi lantaran sistem drainase yang buruk. Sebagian drainase di sana kurang berfungsi optimal, lantaran sebagian tertutup urukan yang digunakan sebagai akses kendaraan industri.
Ketinggian air di bahu jalan saat terjadi banjir rata-rata 20 sentimeter. Sementara di sebagian Pantura Kecamatan Kragan, banjir juga melanda beberapa titik. Banjir di sana juga diyakini sebagai dampak dari kurang baiknya drainase yang berada di sepanjang sisi jalan. Seorang warga Desa Purworejo Kaliori, Sanyoto mengatakan, banjir di desanya sudah menjadi langganan.
Kondisi itu cukup berbahaya bagi pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua. Pasalnya, genangan air tidak terlihat begitu dalam. Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Jalan Pantura Kudus Batas Jatim, Sulaiman Yafur Sulaiman menyatakan belum tahu soal penanganan banjir di beberapa titik Pantura Rembang.
Namun, ia mengakui beberapa titik jalan Pantura yang tergenang banjir disebabkan oleh beberapa faktor. Di Pantura timur sampai Kecamatan Kragan, banjir di bahu jalan diduga karena adanya saluran yang ditutup warga dan diganti goronggorong ukuran kecil.
Akibatnya, saat saluran kotor langsung tersumbat dan menyebabkan banjir. ‘’Yang limpasan di Pantura Pandangan sudah teratasi, karena saluran dibersihkan petugas. Saat ini sudah selesai dan air tidak lagi melimpas.
Kalau di kilometer 104+400 (Kaliori), kemungkinan karena limpasan air sungai di selatan jalan,’’tuturnya. Ia menyebutkan, saluran di titik tersebut bukan menjadi wilayah PPKom Pantura Kudud Batas Jatim. Saluran di utara Jalan Pantura itu kemungkinan tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan. 

Sumber Berita :  http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/banjir-di-pantura-rembang-butuh-penanganan/