Cari Blog Ini

Rabu, 08 Maret 2017

Cuaca Ekstrim, Warga Tetap Waspada Bencana Alam Pati



PATI - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sanusi Siswoyo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada bencana alam Pati, meski bencana banjir telah berlalu.
Imbauan itu masiih berlaku mengingat cuaca beberapa waktu terakhir ini belum bisa ditebak dan tergolong ekstrim.
“Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) itu intensitas hujan paling tinggi itu bulan Januari dan Februari. Ini pun hujan diperkirankan sampai bulan April namun intensitasnya di bawah normal. Unutk kabupaten pati statusnya siaga,” jelas Sanusi Siswoyo.
Dia menjelaskan, banjir kemarin mengakibatkan 41 desa di 7 kecamatan terendam banjir dengan luas area yang berbeda-beda. Sehingga belum bisa dinyatakan sebagai status darurat bencana alam Pati. Namun saat ini banjir sudah surut, dan ada beberapa desa yang lama terendam banjir, yakni Dukuh Biteng Desa Banjarsari Kematan Gabus, Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan dan Desa Kedungpancing dan Doropayung Kecamatan Juwana.
Selain itu Kepala BPBD Pati mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Pati untuk selalu waspada menyikapi cuaca yang ektrim belakangan ini terjadi. Karena bencana alam Pati datangnya tidak terduga. Dia mencontohkan bencana yang tergolong dadakan seperti jebolnya tanggul sungai di beberapa desa akibat arus sungai yang sewaktu-waktu meluap. Bila terjadi kondisi tersebut, maka masyarakat harus menyelamatkan jiwa dan harta bendanya ke tempat darurat dan aman
“Kalau jalan ada sebagian dampak. Kemarin sudah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang menangani, namun kalau sifatnya fisik itu tidak ada, kalau ada banjir itu pasti aspalnya ngelotok. Persawahan kemarin musim panen raya, ikut terendam,” terangnya terkait kerugian lain akibat banjir.

Kepala BPDB Pati, Sanusi Siswoyo menuturkan selama masa bencana alam Pati banjir kemarin, satu orang (anak-anak) terseret arus deras sungai di Kecamtan Wedarijaksa karena kurangnya pengawsan dari orang tua.
“Ya mestinya itu (berhubungan dengan) bencana karena pengawsan dari orang tua yang kurang dan terseret arus banjir,” pungkasnya.

Sumber Berita : http://wartapati.com/info-pati/waspada-bencana-alam-pati/