KUDUS- Kerusakan jalan, baik di Kudus maupun daerah lain, selama
musim hujan membuktikan kondisi itu sulit dibendung, apalagi sama sekali
dihilangkan.
Hal yang perlu dilakukan yakni mempersiapkan skenario penanganan secara cepat supaya mobilitas publik tidak terganggu.
”Selain melalui pendekatan proyek, penguatan pemeliharaan rutin jadi
salah satu kunci untuk mengatasi persoalan itu,” kata Kadinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Sam’ani Intakoris, kemarin.
Menurutnya, hingga saat sekarang pihaknya sudah melakukan penambalan sekitar 10
ribu lubang lebih dalam berbagai ukuran. Namun kerusakan jalan masih saja terjadi.
”Kami realistis saja, tidak dapat mengupayakan kondisi jalan tanpa lubang.”
Hal yang dilakukan selama ini yakni mengakselerasi perbaikan jalan.
Berbagai upaya dilakukan, salah satunya memanfaatkan material yang masih
ada dan mengoptimalkan personel perbaikan jalan, melalui mekanisme
pemeliharaan rutin.
Pendekatan proyek diyakini dapat menyelesaikan kerusakan jalan. Namun
untuk merealisasikan proyek perbaikan jalan butuh waktu panjang. Selain
birokrasi, penganggaran juga menjadi kendala berikutnya. Padahal,
masyarakat tidak sabar menunggu perbaikan dilakukan.
Cepat
Dia mengusulkan agar perawatan rutin dapat dioptimalkan.
Tujuannya, selain untuk melakukan perbaikan pada akses penghubung
yang rusak sekaligus menjaga agar kerusakan jalan tidak bertambah.
Sejauh ini alokasi dana perawatan rutin sangat kecil dibandingkan tingkat kerusakan di lapangan.
Sekarang, alokasi dana perawatan jalan dan jembatan secara rutin Rp 5
miliar. Padahal kebutuhan ideal dengan mengacu kondisi saat ini Rp 25
miliar hingga Rp 30 miliar.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kudus Jaswanto menambahkan,
mengharapkan pemeliharaan rutin tidak dapat dikesampingkan. Bila hal itu
dioptimalkan, akan memperpanjang usia jalan.
”Pemeliharaan rutin juga merupakan langkah tercepat bila terjadi kerusakan jalan.”
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/dana-pemeliharaan-rutin-agar-diperkuat-2/