BLORA-KOTA – Direktur Buah dan Florikultura Ditjen
Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) RI Sarwo Edhy dan Kepala
Subdit Tanaman Jeruk, Perdu, dan Pohon Widodo Heru bersama tim
berkunjung ke Blora kemarin. Kunjungannya ini, untuk meninjau potensi
buah jeruk siam di Desa Tanggel, Randublatung.
Suratno, pemilik kebun jeruk siam seluas 2 hektare mengatakan,
dalam menanam jeruk, dia tidak memerlukan banyak pupuk, sehingga tidak
banyak mengeluarkan biaya. Hal ini didukung tanah yang berupa batuan
kapur. Jadi, jeruk yang dihasilkan lebih manis.
”Satu desa (Desa Tanggel) ada ribuan pohon jeruk. Setiap pohon
jeruk milik saya sendiri saja, bisa menghasilkan jeruk hingga 70-100 kg.
Belum lagi kalau ditotal satu desa,” ungkapnya kemarin. Dia menuturkan,
biasanya dia mengirim hasil panen buah jeruknya ke Purworejo, Solo,
Madiun, dan lainnya.
Untuk membuktikan ucapan Suratno, Sarwo Edhy pun mencoba memakan
jeruk tersebut. Sarwo mengaku rasanya memang lebih manis dan segar. Dia
berharap, ke depan perkebunan jeruk siam di Desa Tanggel dikembangkan
menjadi pusat buah jeruk di Jawa Tengah, bahkan Indonesia.
”Rasaya manis dan segar. Padahal ini ditanam alami. Belum memakai
pupuk dan menggunakan teknologi keilmuan tanaman jeruk. Apalagi nanti
kalau dikembangkan dengan teknologi pertanian terbaru. Pasti akan jadi
buah unggulan,” ungkap Sarwo.
Dia meminta hambatan yang dialami petani untuk disampaikan semua,
agar pemerintah bisa memberikan bantuan fasilitas dan akses
pengembangan. Dia juga menyatakan tertarik dengan jeruk ini. Pihaknya
berjanji akan ikut mendukung pengembangan.
Setelah meninjau kebun jeruk, tim dari Kementan kemudian
berdialog dengan petani jeruk Desa Tanggel. Dalam kesempatan itu, petani
mengungkapkan berbagai permasalahan yang dialami. Mulai sulitnya
mendapatkan air saat kemarau, pupuk, buruknya akses jalan, sampai
permintaan bantuan pelatihan usaha pengolahan jeruk.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian (DPKP) Reni Miharti
mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan air, Dinas Pekerjaan Umum akan
membangun dam di Desa Tanggel tahun ini. Sedangkan kelangkaan pupuk pada
akhir tahun lalu, menurutnya memang karena kuota sudah habis. Namun,
dia percaya tahun ini akan tercukupi sesuai dengan Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok (RDKK) Petani yang telah diajukan.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora Arief Rohman menerangkan, tahun
ini akses jalan menuju Desa Tanggel akan diperbaiki. Kini sudah
dianggaran Rp 1 miliar. Dengan begitu, akses distribusi buah semakin
lancar.
Usai berkunjung ke kebun jeruk Tanggel, rombongan bertolak ke
perkebunan buah milik PT MSS di Dukuh Klapanan, Desa/Kecamatan
Tunjungan. Sarwo juga terpikat kelengkeng di kebun ini. Sebab, manis dan
berukuran besar. Kunjungan diakhiri mendatangi perkebunan buah pisang
cavendis di Desa Kedungwaru, Todanan.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/09/3323/desa-tanggel-digadang-jadi-pusat-jeruk-siam/