PATI – Keminiman
anggaran untuk program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Pati tahun
ini menjadi perhatian DPRD. Para wakil rakyat tersebut akan mengupayakan
penambahan alokasi anggaran.
“Faktanya memang kurang. Maka perlu
penambahan alokasi sekitar Rp 6-7 miliar. Nanti bisa dialokasikan pada
APBD Perubahan 2017,” ujar Ketua Komisi D DPRD Pati Mussalam Mas’ul,
kemarin.
Menurutnya, penambahan tersebut sangat
penting diberikan. Mengingat, Jamkesda merupakan program yang
bersentuhan langsung terhadap masyarakat.
Pihaknya mengakui, telah membahas hal
tersebut dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Hasilnya, muncul estimasi
besaran tambahan anggaran senilai Rp 6 hingga 7 miliar.
Atas penambahan itu, maka total dana
untuk program Jamkesmas mencapai Rp 16-17 miliar. Sebelumnya, Jamkesmas
tahun ini hanya dialokasikan anggaran sebesar Rp 11 miliar.
“Kalau tetap Rp 11 miliar akan utang
terus. Dampaknya akan banyak warga miskin yang tidak bisa tercover dalam
program itu,” jelasnya.
Tak Terpenuhi
Pada 2016, jasa pelayanan Jamkesda yang
belum terbayarkan pernah mencapai Rp 5,3 miliar. Tanggungan tersebut
tersebar di sejumlah unit usaha pelayanan, seperti RSUD RAA Soewondo,
RSUP Kariadi Semarang, RSJD Amino Gondohutomo Semarang, dan BKPM Pati.
Pada tahun tersebut, pengajuan tambahan
anggaran senilai lebih dari Rp 11 miliar tidak bisa dipenuhi. Pasalnya,
keuangan daerah tidak memungkinkan lantaran ada kebijakan rasionalisasi.
Hal tersebut sebagai akibat penundaan
penyaluran sebagian dana alokasi umum (DAU) oleh pemerintah pusat.
Mussalam yang juga anggota Fraksi PKB ini menambahkan, Jamkesda selalu
menjadi perhatian serius legislatif.
Tak hanya berkait penganggaran,
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga menjadi pengawasan
serius. “Mengenai penambahan anggaran tidak ada masalah. Tetapi
pelayanan juga harus lebih baik lagi, terutama dalam pengurusan
Jamkesda,” ucapnya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/dprd-upayakan-tambahan-anggaran-jamkesda/