PATI-KOTA – Musibah banjir yang melanda
beberapa wilayah di Kabupaten Pati menjadikan petani rugi karena lahan
mereka ikut terendam air. Bahkan, penyerapan beras di Bulog Subdivre II
Pati pada Januari hingga awal Maret baru 12.400 ton. Penyerapan itu
masih jauh dari target penyerapan beras 102 ribu ton pada 2017 ini.
Kepala Bulog Subdivre II Pati A Kholisun melalui Wakil Kepala
Bulog Fauzan Dipo menjelaskan, penyerapan beras petani di Pati masih
pada kisaran 6,11 persen dari target penyerapan pada 2017 ini. Meski
perolehan itu masih sedikit, namun Dipo menilai sudah cukup bagus karena
banjir yang sempat melanda Pati.
“Pada saat banjir, dalam sebulan petani rata-rata hanya menjual
beras 300 ton. Namun setelah cuaca kembali mendukung pada pertengahan
Februari lalu, per bulan rata-rata menyerap 700 ton beras. Kami menyerap
beras petani sesuai dengan ketentuan di Peraturan Menteri Pertanian,”
ucapnya.
Meskipun penyerapan beras masih minim di gudang bulog, pihaknya
tetap optimistis penyerapan beras selama 2017 ini bisa sesuai target,
yakni 102 ribu ton. Sebab, pada penyerapan beras 2016 lalu mampu
melebihi target. Yakni dari target penyerapan 80 ribu ton, mampu
menyerap beras petani melebihi target hingga 116 ribu ton. Atau mencapai
146 persen.
Dikatakan, ada tiga saluran pengadaan beras, yakni melalui mitra
kerja yang berjumlah 86, empat unit satuan kerja (satker), dan bekerja
sama dengan poktan/gapoktan. Dengan cuaca yang semakin baik, harapannya
pengadaan beras petani semakin meningkat.
Menurutnya, penyerapan beras petani masih minim. Namun stok di
dalam gudang bulog masih menumpuk. Karena sudah tiga bulan ini belum ada
pembagian beras sejahtera (rastra). Untuk itu, jika sudah ada surat
perintah alokasi (SPA) dari Pemkab Pati, pihaknya akan langsung
mnyalurkan rastra kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/13/3344/dua-bulan-baru-serap-12400-ton