PATI – Minimnya keterlibatan generasi muda dalam
pelestarian kesenian tradisional rupanya memantik keprihatinan sejumlah
elemen. Untuk menumbuhkan minat akan kesenian tradisi, seperti wayang
dan ketoprak pemkab, akan fokus kepada pengkaderan.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati,
Paryanto, mengungkapkan, proses kaderisasi patut dipikirkan sebagai
langkah pelestarian seni dan kebudayaan ke depan.
‘’Perlu adanya penyiapan generasi muda. Sebab, jika tidak ada penerus
maka tentu seni tradisi bisa semakin ditinggalkan bahkan berpotensi
punah,’’ ujar Paryanto kepada Suara Merdeka. Salah satu langkah dalam
pengkaderan itu kata dia, adalah memunculkan pemain cilik dalam sejumlah
kesenian tradisi.
Seperti, dalam pementasan wayang nanti bisa dimunculkan dalang cilik,
remaja maupun pengrawit dan sinden cilik. ‘’Kami akan bekerja sama
dengan Pepadi. Kami berharap nantinya dalam setiap pementasan
tradisional seperti wayang bisa dimunculkan setidaknya dua hingga tiga
dalang cilik,’’tambahnya.
Lomba Ketoprak
Tidak hanya itu, pada 2018 mendatang, pihaknya juga berencanakan
menyelenggarakan lomba ketoprak cilik. Lomba ketoprak itu akan menyasar
siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
‘’Kami targetkan minimal ada satu kelompok dari setiap kecamatan.
Bila itu berjalan dengan lancar maka setidaknya akan ada 42 embrio
kelompok ketoprak dari kalangan SD maupun SMP,’’ ujarnya.
Tidak hanya itu, dari festival tersebut juga diharapkan dapat
meningkatkan generasi muda untuk mencintai ketoprak. Dengan begitu,
secara tidak langsung bisa menjadi pembelajaran bagi mereka. ‘’Kami
berharap pelestarian kesenian tradisional bisa berjalan dengan
lancar,’’ujarnya.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kesenian-tradisional-butuh-pengkaderan/