Cari Blog Ini

Kamis, 23 Maret 2017

Kodim Gelar Pameran Bonsai Manfatkan Halaman Gedoeng Joeang 45

PATI – Penataan Gedoeng Joeang 45 yang dilakukan Kodim 0718/Pati sejak awal Februari lalu mulai membuahkan hasil. Pada Selasa (21/3) malam gedung bersejarah tersebut sudah dapat digunakan untuk menggelar kegiatan. Sejumlah komunitas mulai dari seniman baik perupa maupun pemusik, pebonsai, fotografer, otomotif sampai kuliner memamerkan sejumlah karyanya di halaman gedung tersebut.
Dandim 0718 Pati, Letkol Inf Andri AK sejak awal menginginkan agar Gedoeng Joeang 45 yang fungsi awalnya sebagai museum tersebut diharapkan bisa dijadikan sarana interaksi warga, serta edukasi tapi tidak meninggalkan nilai-nilai semangat juang dan semangat 45. Apalagi, Gedoeng Joeang 45 itu merupakan bangunan bersejarah, karena pada masanya pernah digunakan sebagai tempat para pejuang untuk merumuskan strategi perang dalam mengusir penjajah dari Pati.
Dalam perjalanannya, gedung itu juga dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi sosial dan interaktif masyarakat. Di antaranya sebagai tempat berolah raga, serta pertemuan dan pada 1936 pernah menjadi tempat ‘’societed’’Soeka Rame.
Dandim mengatakan, sesuai rencana acara pembukaan akan dilakukan oleh Bupati pada Jumat (24/3) malam. Jika masingmasing komunitas sudah menggelar kegiatan, seperti para perupa, pebonsai, fotografer, penggemar seni batu-batuan (suiseki), karena sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa kreativitas masyarakat Pati perlu mendapat apresiasi.
Dipahami Masyarakat
“Kreativitas warga bukan hanya sekadar dikenang, tapi perlu ditampilkan secara visual sehingga secara langsung dapat dipahami masyarakat. Maksudnya, seberapa besar potensi itu dapat dikekspose agar bisa dinikmati secara riil oleh masyarakat,” kata Dandim.
Para fotografer misalnya, keberhasilannya menampilkan foto-foto kuno tentang bangunan bersejarah di Pati bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengetahui peradaban masa lalu Pati. Demikian pula, tampilnya para perupa dengan karya lukisnya yang cukup bagus untuk dipemerkan, maka mereka benar-benar potensial sehingga sudah semestinya jika diapresiasi.
Dari kretivitas bonsai dan suiseki juga mempunyai kesempatan memberikan teknis pembuatan bonsai. Sedangkan dari pemproduk kopi dengan aksi ‘’barista’’dan kuliner selama kegiatan berlangsung bisa memberikan daya tarik lebih kepada pengunjung. Selebihnya juga dilaksanakan pemutaran film dokumenter perjuangan, karena hal itu merupakan cerminan bahwa kita generasi penerus memiliki tanggung jawab mengisi kegiatan positif yang bisa dibanggakan.
“Jadikan kesempatan ini sebagai sarana berinteraktif, edukatif dan inspiratif dengan tetap membekali diri terus membangkitkan jiwa nasionalisme yang merupakan kebanggaan sebagai anak bangsa,” pungkasnya.

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kodim-gelar-pameran-bonsai/