PATI – Lelang pekerjaan untuk pembangunan gedung medis Rumah Sakit Umum (RSU) RAASoewondo Pati gagal sehingga harus diulang kembali.
Padahal, pihak rekanan yang mendaftar secara on line untuk lelang
sistem elektronik ini sebenarnya cukup banyak karena pagu anggaran
proyek tersebut Rp 60 miliar lebih. Dari jumlah tersebut, Rp 50 milar
untuk membiayai pekerjaan konstruksi bangunan gedung berlantai empat dan
Rp 10 miliar sisanya untuk sarana penunjang berupa pengadaan alatalat
medis. Gagalnya lelang menyebabkan tersitanya sisa waktu hari kalender
kerja maksimal 300 hari.
Sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP),
Laminto, ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak. Namun
pihaknya membuka kembali pendaftaran lelang ulang begitu jadwal
pembukaan penawaran lelang pertama diketahui tidak memenuhi syarat.
Selain itu, rekanan yang mengajukan penawaran juga hanya dua dari
Semarang dan Jakarta.
Akan tetapi, begitu berkas penawaran dibuka persyaratannya ada yang
kurang, dan hal itu terjadi besar kemungkinan karena faktor saat upload
berkas persyaratan waktunya bersamaan sehingga kelengkapan persyaratan
yang dibutuhkan tidak bisa terakses dengan lancar. Hal itu diperparah
dengan minimnya waktu saat melakukan upload. Rekanan banyak yang
melakukan upload data saat waktu tinggal satu hari sebelum pembukaan
penawaran.
“Karena itu, jika para rekanan memang berminat mengikuti lelang
tender proyek pembangunan Gedung Medis RSU Soewondo bisa mempersiapkan
secara maksimal dan jauh-jauh hari sebelum batas waktu yang
ditentukan,’’ujarnya.
Tertunda
Terpisah, Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU
& TR) Kabupaten Pati, Ahmad Faizal mengatakan, upaya pihaknya
menjadwalkan penyerahan dokumen lelang kepada Pokja ULP untuk paket
pekerjaan Jembatan Kalidoro Jl Pemuda dalam Kota Pati juga tertunda.
Semula penyerahan tersebut dijadwalkan pekan kedua bulan ini,
ternyata harus mundur lagi. Sebab, dokumen lelang untuk perencanaan dari
pihak konsultan perencana, termasuk satuan harga tenaga maupun barang
masih kurang lengkap. Terakhir, gokumen tersebut dikembalikan lagi ke
pihaknya sehingga harus dilakukan perbaikan.
“Namun kami pastikan pekan ini sudah siap dilimpahkan kembali,”kata
Ahmad. Terkait denga lelang paket pekerjaan tersebut, untuk pagu
anggarannya mencapai Rp 5 miliar lebih. Selain pekerjaan pembongkaran
jembatan lama yang menggunakan konstruksi gorong- gorong dan digantikan
dengan konstruksi beton, dan pada sisi kiri serta kanan pagar pengaman
dilengkapi dengan taman.
Mengingat konstruksi beton, maka untuk lantai jembatan harus
dinaikkan lagi sekitar 50 cm dari batas maksimal air tertinggi. Hal
tersebut untuk menghindari agar bila terjadi gelontoran air dari hulu
cukup besar, tidak sampai terjadi limpasan ke perkampungan warga
Kelurahan Kalidoro dan Dukuh Setulan, Desa Sidoharjo, keduanya di
Kecamatan Kota Pati.
Dengan demikian, oprit pada jembatan tersebut baik dari barat dan
timur tentu akan mengikuti naik. “Untuk panjang oprit, paling tepat jika
masing-masing adalah 100 meter, karena itu warga di pinggir jalan
sekitar jembatan hendaknya memahami perubahan tersebut,” imbuhnya.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/lelang-gedung-medis-rsu-soewondo-gagal/