JEPARA- Agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) aman dan nyaman, penyelenggara harus menyediakan genset
dan UPS, sebagai catu daya darurat. Hal itu untuk jaga-jaga, jika
sewaktu-waktu listrik PLN padam. ”Nanti, saat UNBK, kami sewa genset.
Namun, saat geladi bersih Senin dan Selasa kemarin, belum. Sebab,
sewanya mahal. Sekolah lain rata-rata seperti itu,” ujar Ketua Sub-Rayon
UNBK SMP/MTs, yang juga Kepala SMPN 1 Jepara, Fatkhurrohman, Rabu
(23/3). Dikatakan, sekolahnya membutuhkan daya 99 ribu watt . Genset
yang aka disewa kapasitasnya di atas seratus 100 ribu watt. Uang sewanya
mencapai Rp 950 ribu/- hari. UNBK akan berlangsung empat hari, untuk
mapel Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.
Soal biaya sewa genset itu yang menjadi pertanyaan sekolah. Sebab,
tidak dapat diambil dari dana BOS. Ketua Panitia UN TP2016/2017 Rayon
(Kabupaten) Jepara Ali Maftuh membenarkan, biaya genset tidak boleh
diambil dari BOS. Yang memungkinkan, dari dana Komite Sekolah. ”Saya
baru saja mengahdiri rapat koordinasi di Surabaya, salah satu yang
dibahas ya pelaksanaan UNBK.
Ternyata, sewa genset tidak boleh diambil dari BOS. Kami maklum, jika
sekolah bertanyatanya,” ujar Ali yang juga Sekretaris Disdikpora
Jepara. Dalam pelaksanaan geladi bersih UNBK Senin dan Selasa lalu,
secara umum, berlangsung lancar. Namun, ada sejumlah skeolah yang
terganggu oleh listrik padam. ”Alhamdulillah, geladi bersih dua hari
lancar.
Hari pertama ada troubel, sudah teratasi,” ujar Kepala MTs N Bawu
Khamdi didampingi Waka Kurikulum Edhi Jauhariy, seusai geladi bersih
UNBK SMPMTs Tahun Pelajaran 2016/2017, sesi III, Selasa sore.
Dijelaskan, simulasi III/geladi bersih berlangsung tiga sesi, pertama
07.30-09.30 WIB, kedua 10.30- 12.30 WIB, dan ketiga 14.00-16.00 WIB.
Tersedia tiga ruang, untuk 356 peserta. ”Jadwal memang kami
laksanakan sesuai UNBK. Biar peserta terbiasa. Dan mulai besok (Rabu
ini-red) hingga Sabtu kami langsung menggelar try out ketiga untuk empat
mapel, urut sesuai jadwal UNBK,” jelas Edhi.
Siapkan Genset
Kepala SMPN 1 Pecangaan, Sari Indriyani menuturkan, sekolah sudah
menyiapkan genset sewaan. Tersedia tiga ruang, namun pada 15 menit
menjelang sesi II berakhir kemarin, listrik padam. Karena tidak memiliki
UPS yang siap pakai, akhirnya terkendala juga. Sedang Kepala SMPN 6
Jepara Darono Ardi Widodo mengatakan, peserta ujian 252 siswa, memakai
tiga ruang di SMKN 2 Jepara. ”Jadi, ujian cukup dua sesi.
Kami juga membeli genset baru, untuk cadangan,” ujarnya. Sementara,
Kepala SMPN 2 Kedung Agus Adib Lutfi menginformasikan, dalam geladi
bersih, proktor dan teknisi mencoba mengatasi troubel akibat ada siswa
yang salah memasukkan token (pass word), sehingga komputernya tidak bisa
dioperasikan. Terdesia satu ruang, 25 komputer, untuk 49 siswa. Cukup
dua sesi.
”Namun, kesalahan memasukkan token itu memang disengaja, sebagai
bagian dari simulasi, agar kelak jika saat UNBK ada troubel, mudah
teratasi,” ujarya. Dari pengalaman geladi bersih, ketersediaan genset
dan UPS sangat mendesak. ” Kita semua berdoa dan berharap, semoga saat
pelaksanaan UNBK, listrik nyala terus,” ujar Kepala Disdikpora Kabupaten
Jepara Khusairi melalui Kabid SMPMustaqim.
Mustaqim, yang juga Wakil Ketua UN Rayon (Kabupaten) Jepara itu
menjelaskan, simulasi III/geladi bersih UNBK berlangsung Senin (mapel
Bahasa Indonesia) dan Selasa (IPA), diikuti 4.567 siswa dari 30 SMP/MTs
se- Kabupaten Jepara. Peserta berasal dari 18 SMP (2.791 siwa) dan 12
MTs (1.770 siswa).
Pada Simulasi II UNBK, Februari lalu, siswa mengerjakan
mapelMatematika, danBahasaInggris. Hasil pantauan geladi bersih kemarin,
sejumlah sekolah terkendala, akibat listrik tiba-tiba padam. Ada yang
menunggu sejam lebih, baru bisa teratasi. Untuk sekolah yang sudah
menyiapkan genset dan UPS, langsung bisa teratasi. Namun, bagi yang
tidak, ada hambatan.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/listrik-padam-dibutuhkan-genset-dan-ups/