Cari Blog Ini

Kamis, 23 Maret 2017

Listrik Padam, Dibutuhkan Genset dan UPS Geladi Bersih UNBK SMP/MTs

JEPARA- Agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) aman dan nyaman, penyelenggara harus menyediakan genset dan UPS, sebagai catu daya darurat. Hal itu untuk jaga-jaga, jika sewaktu-waktu listrik PLN padam. ”Nanti, saat UNBK, kami sewa genset.
Namun, saat geladi bersih Senin dan Selasa kemarin, belum. Sebab, sewanya mahal. Sekolah lain rata-rata seperti itu,” ujar Ketua Sub-Rayon UNBK SMP/MTs, yang juga Kepala SMPN 1 Jepara, Fatkhurrohman, Rabu (23/3). Dikatakan, sekolahnya membutuhkan daya 99 ribu watt . Genset yang aka disewa kapasitasnya di atas seratus 100 ribu watt. Uang sewanya mencapai Rp 950 ribu/- hari. UNBK akan berlangsung empat hari, untuk mapel Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.
Soal biaya sewa genset itu yang menjadi pertanyaan sekolah. Sebab, tidak dapat diambil dari dana BOS. Ketua Panitia UN TP2016/2017 Rayon (Kabupaten) Jepara Ali Maftuh membenarkan, biaya genset tidak boleh diambil dari BOS. Yang memungkinkan, dari dana Komite Sekolah. ”Saya baru saja mengahdiri rapat koordinasi di Surabaya, salah satu yang dibahas ya pelaksanaan UNBK.
Ternyata, sewa genset tidak boleh diambil dari BOS. Kami maklum, jika sekolah bertanyatanya,” ujar Ali yang juga Sekretaris Disdikpora Jepara. Dalam pelaksanaan geladi bersih UNBK Senin dan Selasa lalu, secara umum, berlangsung lancar. Namun, ada sejumlah skeolah yang terganggu oleh listrik padam. ”Alhamdulillah, geladi bersih dua hari lancar.
Hari pertama ada troubel, sudah teratasi,” ujar Kepala MTs N Bawu Khamdi didampingi Waka Kurikulum Edhi Jauhariy, seusai geladi bersih UNBK SMPMTs Tahun Pelajaran 2016/2017, sesi III, Selasa sore. Dijelaskan, simulasi III/geladi bersih berlangsung tiga sesi, pertama 07.30-09.30 WIB, kedua 10.30- 12.30 WIB, dan ketiga 14.00-16.00 WIB.
Tersedia tiga ruang, untuk 356 peserta. ”Jadwal memang kami laksanakan sesuai UNBK. Biar peserta terbiasa. Dan mulai besok (Rabu ini-red) hingga Sabtu kami langsung menggelar try out ketiga untuk empat mapel, urut sesuai jadwal UNBK,” jelas Edhi.
Siapkan Genset
Kepala SMPN 1 Pecangaan, Sari Indriyani menuturkan, sekolah sudah menyiapkan genset sewaan. Tersedia tiga ruang, namun pada 15 menit menjelang sesi II berakhir kemarin, listrik padam. Karena tidak memiliki UPS yang siap pakai, akhirnya terkendala juga. Sedang Kepala SMPN 6 Jepara Darono Ardi Widodo mengatakan, peserta ujian 252 siswa, memakai tiga ruang di SMKN 2 Jepara. ”Jadi, ujian cukup dua sesi.
Kami juga membeli genset baru, untuk cadangan,” ujarnya. Sementara, Kepala SMPN 2 Kedung Agus Adib Lutfi menginformasikan, dalam geladi bersih, proktor dan teknisi mencoba mengatasi troubel akibat ada siswa yang salah memasukkan token (pass word), sehingga komputernya tidak bisa dioperasikan. Terdesia satu ruang, 25 komputer, untuk 49 siswa. Cukup dua sesi.
”Namun, kesalahan memasukkan token itu memang disengaja, sebagai bagian dari simulasi, agar kelak jika saat UNBK ada troubel, mudah teratasi,” ujarya. Dari pengalaman geladi bersih, ketersediaan genset dan UPS sangat mendesak. ” Kita semua berdoa dan berharap, semoga saat pelaksanaan UNBK, listrik nyala terus,” ujar Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Khusairi melalui Kabid SMPMustaqim.
Mustaqim, yang juga Wakil Ketua UN Rayon (Kabupaten) Jepara itu menjelaskan, simulasi III/geladi bersih UNBK berlangsung Senin (mapel Bahasa Indonesia) dan Selasa (IPA), diikuti 4.567 siswa dari 30 SMP/MTs se- Kabupaten Jepara. Peserta berasal dari 18 SMP (2.791 siwa) dan 12 MTs (1.770 siswa).
Pada Simulasi II UNBK, Februari lalu, siswa mengerjakan mapelMatematika, danBahasaInggris. Hasil pantauan geladi bersih kemarin, sejumlah sekolah terkendala, akibat listrik tiba-tiba padam. Ada yang menunggu sejam lebih, baru bisa teratasi. Untuk sekolah yang sudah menyiapkan genset dan UPS, langsung bisa teratasi. Namun, bagi yang tidak, ada hambatan.

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/listrik-padam-dibutuhkan-genset-dan-ups/