SEMARANG – Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (13/3) ini direncanakan melantik tujuh
komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa
Tengah periode 2017-2020.
Pelantikan yang berlangsung di Gedung
Grhadika pada pukul 13.00 itu juga akan dihadiri Komisioner KPI Pusat
Mayong Suryo Laksono.
Ketujuh komisioner periode kini terdiri
dari empat petahana serta ada tiga wajah baru. Budi Setyo Purnomo, Asep
Cuwantoro, Tazkiyatul Mutmainnah, dan Setiawan Hendra Kelana adalah
empat nama yang pernah menjadi komisioner periode sebelumnya. Sementara
tiga komisioner baru adalah Dini Inayati, Sonakha Yuda Laksana, dan
Muhammad Rofiuddin.
”Selain Komisioner KPI Pusat, juga akan
hadir sekitar 300 undangan mulai dari pejabat, lembaga penyiaran, DPRD,
aktivis, dan sejumlah organisasi masyarakat,” kata Budi Setyo Purnomo,
Minggu (12/3).
Dalam struktur KPID periode 2017-2020,
Budi bakal menduduki kursi ketua, seperti periode sebelumnya. Sementara
Wakil Ketua dijabat Asep Cuwantoro, Bidang Perizinan dipegang Setiawan
Hendra Kelana dan Asep Cuwantoro, Bidang Kelembagaan oleh Muhammad
Rofiuddin dan Dini Inayati, sedangkan Bidang Isi Siaran ditangani
Tazkiyyatul Muthmainnah dan Sonakha Yuda Laksono.
Latar belakang para komisioner itu
berasal dari berbagai bidang. Budi adalah dosen Fakultas Komunikasi di
Universitas Pandanaran, Redaktur Senior Cempaka, Bendahara PWI Jawa
Tengah, serta Wakil Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
Jawa Tengah.
Semakin Berat
Asep Cuwantoro adalah mantan asisten
KPID dan KPID periode 2014-2017, sedangkan Setiawan Hendra Kelana adalah
Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Cyber. Muhammad Rofiuddin merupakan
mantan jurnalis Tempo di Semarang, eks Ketua AJI Semarang, dan dosen
tamu di komunikasi FISIP Undip. Tazkiyatul Mutmainnah adalah Ketua PW
Fatayat NU Jawa Tengah dan Dini Inayati pernah menjadi Direktur Pattiro
Semarang.
Budi mengungkapkan, pelantikan ini
sebagai acara pengumuman ke publik bahwa KPID periode yang baru sudah
dikukuhkan. Ke depan, menurutnya, tantangan dunia penyiaran semakin
berat. Karena itulah dia mengajak seluruh masyarakat secara bersama-sama
harus mengawal isi penyiaran menjadi lebih baik.
”Isi siaran yang sehat akan mendorong
publik semakin cerdas. Di tengah situasi lembaga penyiaran yang mengejar
rating kita harus mengawal bersamasama supaya isi siaran menjadi lebih
baik,” papar Budi.
Ditambahkan, KPID Jateng berharap supaya
lembaga penyiaran tak semata-mata mengejar rating tetapi juga bisa
menyuguhkan informasi yang cerdas, mendidik sehingga bisa menyatukan
bangsa serta mengawal peradaban dan budaya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/masyarakat-diajak-awasi-siaran/