CEPU – Nasib nahas dialami Intan, 23, warga RT 4/RW
2, Desa Kadengan, Randublatung. Perempuan berkulit sawo matang dan
berambut lurus sebahu ini, tersambar kereta api Ambarawa Ekspres di
jalur kereta api lajur selatan KM 67+01, Dukuh Tengklik, Desa Kediren,
Randublatung, kemarin.
Kapolres Blora AKBP Surisman melalui Kabag Humas Polres Blora AKP
Sularno mengungkapkan, kejadian ini berawal sekitar pukul 09.30. Kereta
api (KA) Ambarawa Ekspres yang dikemudikan Budi W dan asisten masinis
Sakti melaju dari arah Semarang menuju Surabaya.
Sesampianya di tempat kejadian perkara (TKP), dari arah
berlawanan korban berjalan kaki di sisi selatan rel. ”Masinis sudah
menghidupkan klakson, tetapi korban tidak mau menepi. Korban kemudian
ditabrak KA dan terpental ke arah timur sejauh sekitar 4 meter dan
meninggal dunia di tempat,” jelasnya kemarin.
Sularno menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban
diketahui menderita sakit jiwa atau gangguan mental. ”Usai tim mencatat
identitas korban dan meminta keterangan saksi-saksi, kami bersama tim
medis memeriksa fisik korban. Selanjutnya menyerahkan korban kepada
keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.
Akibat sambaran KA in, korban mengalami patah kedua tangan dan
kaki, pecah tengkorak dahi, serta luka-luka di sejumlah bagian tubuh.
Saksi mata, Mujito, 46, yang juga perangkat Desa Kediren,
Randublatung, dan Marsidi, 43, petugas perhutani, warga Dukuh
Kaliwangan, Kelurahan Mlangsen, Kota, mengatakan, saat itu mereka sedang
berada di warung dekat perlintasan KA. ”Waktu itu, kami sedang di
warung. Tiba-tiba ada kecelakaan ini,” ujarnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/10/3329/nahas-perempuan-tersambar-kereta-api