REMBANG-KALIORI – Jalan Pantura Rembang turut Desa
Purworejo, Kecamatan Kaliori terendam air Selasa pagi (14/3). Banjir itu
merupakan kali kedua setelah pada 4 Maret 2017 lokasi yang sama juga
digenangi air. Imbasnya, kendaraan yang melintasinya harus menurunkan
kecepatan meski tak berimbas pada kemacetan.
Banjir yang mengenang pantura tersebut, dipicu hujan deras yang
mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Rembang. Bahkan, beberapa
diantaranya disertai angin kencang. Hal itu, berimbas pada meluapnya
sungai di pinggiran Jalan Pantura Desa Purworejo.
Hampir semua kendaraan terlihat menurunkan kecepatan begitu
melihat genangan air di lokasi tersebut. Pengendara roda dua juga nampak
berhati-hati dengan mengangkat kaki agar tak terkena air.
Namun, tak jarang ada juga pengemudi kendaraan terutama truk yang
masih nakal tak menurunkan kecepatan begitu melintasi genangan air.
Imbasnya, pengendara roda dua yang melintas di sebelahnya terkena
cipratan air.
Lubang pun kembali bermunculan karena genangan air itu. Lagi-lagi, pengendara roda dua terkena imbasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Kudus, ada salah seorang pemotor yang hampir terjatuh karena melintasi lubang yang tertutup air.
Salah seroang warga sekitar bernama Imam mengungkapkan, banjir yang
menggenangi Jalan Pantura itu terjadi sejak Selasa (14/3) dini hari.
Sumber airnya berasal dari sungai kecil yang berada di selatan jalan.
Menurutnya, banjir ini merupakan kali kedua setelah pada 4 Maret
2017 jalan terebut juga tergenang. Ketinggian air sendiri berkisar 30
centimeter sepanjang sekitar 200 meter. Air juga terlihat masuk ke
tambak di selatan sungai kecil itu. ”Sudah dua kali ini. Kalau yang ini
mulai (Selasa) subuh tadi,” ungkapnya.
Genangan air juga tejadi di Jalan Desa Sambiyan, Kaliori. Air
berasal dari saluran irigasi sawah yang berada di kanan dan kiri jalan.
Namun, ketinggian air di wilayah itu tak separah di Jalan Pantura.
Meskipun demikian, kondisi itu tetap membayakan pengendara roda dua
karena lubang jalan tertutup air.
Tak hanya Jalur Pantura, banjir juga mengganggu aktivitas belar di SMAN 1 Sulang.
Penjaga Sekolah Kurmin mengatakan, air mulai masuk sekira pukul
16.00 sore hari, usai pembelajaran aktif dilakukan siswa-siswi. Air
masuk dari arah timur belakang gedung aula, lalu menerobos pintu gerbang
parkir sepeda dan masuk halaman.
Menurutnya banjir kali ini ketinggian tidak terlalu tinggi.
Diruangan kelas hanya sekira diatas mata kaki orang dewasa. Namun di
halaman tengah cukup dalam, sehingga air meluber kemana-mana sebab
aliran drainase tidak dapat menampung.
”Sampai pukul 19.30 air masih tinggi, baru mulai surut pukul
21.00 malam. Karena air masuk beberapa ruangan kelas, namun tidak sampai
rusak peralatan. Sebab, peralatan elektronik sudah diantsipasi dinaikan
semua,” ujarnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/15/3357/pantura-kaliori-terendam-banjir/