PATI – Pati menempati
peringkat tiga nasional dan peringkat satu Jateng dalam penilaian tahap
pertama (P1) Adipura 2017 untuk kategori Kota Kecil dengan raihan nilai
77,94.
Akan tetapi, khusus penilaian Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah Pati di Desa Sukoharjo, Kecamatan
Margorejo, berada di peringkat Vdengan nilai 76,57 di bawah Muara Enim,
Sumatra Selatan (Sumsel) yang mendapatkan nilai 77,87.
Urutan pertama untuk TPA ditempati
Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulses) dengan nilai 80,79
diikuti Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (80,53) dan
Bangli, Kabupaten Bangli, Bali (78,31).
Petugas lapangan Bidang Kebersihan dan
Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Tata Ruang (TR) Kabupaten
Pati, Sukiman yang mengikuti Ekspose Hasil Penilaian Adipura (P1), Rabu
(29/3), sebagai kota kecil, Pati menempati urutan ketiga dengan nilai
(77,94).
Urutan pertama diraih Martapura,
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (78,70), peringkat kedua Turikale,
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (78,53), dan urutan empat ditempati
Bangli, Kabupaten Bangli, Bali (77,64). Dari selisih niliai sangat tipis
tersebut, yang masuk nominasi nasional ada 15 kota kecil.
Untuk pengelolaan TPA Pati diakuinya
memang belum bisa memperoleh nilai maksimal, karena selama ini
pengelolaannya masih menggunakan sistem control landfill sehingga
berbeda dengan peringkat satu hingg tiga yang sudah menggunakan sistem
sanitary landfill.
Mampu Bersaing
Untuk penerapan sistem tersebut, Pati
saat ini sedang mempersiapkan penyediaan fasilitas itu yang alokasi
anggarannya berasal dari bantuan Pemprov Jateng. “Saat ini pembuatan TPA
model itu tengah dilakukan oleh rekanan pemenang tender dari Kota
Semarang,” kata Sukiman. Sesuai kalender kerja, masih kata Sukiman,
lamanya pelaksanaan pekerjaan adalah 210 hari.
Sehingga pertengahan Oktober 2017 TPA
model sanitary landfill sudah tuntas dan tahun depan Pati sudah
menggunakan sistem tersebut. Pihaknya optrimistis, jika sistem tersebut
diberlakukan, Pati akan mampu bersaing dengan kota kecil lain yang saat
ini mengungguli Pati.
Terkait posisi Pati pada peringkat
ketiga nasional untuk kota kecil, selain faktor TPA, pihaknya melihat
dukungan dari masyarakat untuk penyediaan fasilitas taman kota masih
perlu ditingkatkan. Sebab, ketika berlangsung penilaian P1 ada warga
yang tidak tahu atau karena sengaja membuang sampah tidak pada
tempatnya.
Selain itu ada pula yang membuang sampah
tapi tidak tidak sesuai peruntukannya. Hal itu tampak saat dilakukan
pemeriksaan banyak sampah organik dicampur dengan yang nonorganik
meskipun pada tempat sampah itu sudah diberi tulisan.
Fakta tersebut menjadi catatan pihaknya
untuk terus berbenah. Sebab, usai ekspose hasil penilaian P1 tahapan
berikutnya tentu masih ada verifikasi sebelum penyampaian paparan di
depan Dewan Adipura.
Biasanya penyampaian pengumuman
hasilnya, pada akhir Mei karena pada Hari Lingkungan Hidup penyerahan
penghargaan Adipura diserahkan. “Adapun yang menyampaikan paparan
pelaksanaan Adipura adalah Bupati,” imbuhnya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pati-peringkat-tiga-nasional/