PATI – Rekanan pemenang lelang 16 paket proyek
peningkatan ruas jalan di Pati, Kamis (9/3), menerima surat perintah
mulai kerja kerja (SPMK).
Karena itu, paling lambat sepekan setelah diterimanya surat perintah
tersebut, rekanan yang bersangkutan hendaknya segera melaksanakan paket
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun nilai kontrak yang
sudah ditandatangani rekanan dan pejabat pembuat komitmen (PPKom)
berkisar Rp 300 juta lebih hingga Rp 2 miliar lebih.
Khusus yang disebut terakhir, adalah paket pekerjaan peningkatan ruas
jalan Gunungwungkal-Bondo atau Desa Sendangrejo, Kecamatan Tayu sebesar
Rp 2,4 miliar dan peningkatan ruas jalan Jaken-Jakenan juga senilai Rp
2,4 miliar.
Untuk paket peningkatan ruas jalan tersebut, kata Kepala Bidang
(Kabid) Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Tata Ruang (TR)
Kabuoaten Pati, Ahmad Faizal, sumber dananya dari Dana Alokasi Khusus
(DAK). Ini adalah lelang paket pekerjaan tahap pertama, karena
berikutnya juga sudah dilelang paket pekerjaan lainnya, termasuk
Jembatan Kalidoro.
Jika rekanan pemenang tender bisa melaksanakan pekerjaan tepat
waktu, maka sebelum Lebaran ruas jalan di Kabupaten Pati rata-rata sudah
dalam kondisi maksimal. Apalagi, paket peningkatan ruas jalan tersebut
juga termasuk Cengkalsewu sampai batas Kabupaten Kudus dengan nilai
kontrak Rp 1,9 miliar.
Lebih Awal
Ruas jalan tersebut merupakan jalur alternatif saat Lebaran bila di
jalan nasional antara Kudus-Pati terjadi kemacetan, sehingga upaya
peningkatannya dijadwalkan lebih awal. ”Adapun satu paket lainnya,
adalah peningkatan ruas jalan Pati- Gabus dengan nilai kontrak Rp 1,4
juta,” ujarnya.
Kendati untuk ruas jalan tersebut menghadapi kendala tidak
tersedianya drainase secara maksimal, karena merupakan jalan penghubung
antarwilayah kecamatan juga menjadi skala prioritas. Sebab, tiap hari
yang melintas di ruas jalan itu tidak hanya warga dari Gabus tapi juga
dari Kecamatan Pucakwangi-Winong, dan Tambakromo.
Jika ruas jalan tersebut, khususnya mulai dari Penanggungan hingga
Gempolsari tersedia drainase yang memadai tentu kondisi jalan bila turun
hujan tidak menjadi tempat bergenangnya air. Adapun drainase yang
pernah ada, semuanya sudah diuruk oleh warga menjadi rumah tinggal dan
tempat kegiatan usaha. Untuk lelang tahap kedua, juga sudah disiapkan
tujuh paket peningkatan ruas jalan lainnya.
Akan tetapi, untuk pembuatan ruas jalan baru, yaitu lingkar antara
Tompegunung- Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo, Pati dengan pagu Rp 4,9
pihaknya masih harus merencanakan ulang. Sebab, kondisi lahan untuk
jalan yang ada sekarang sangat sulit ditingkat, dan kondisinya yang
berbukit- bukit turun-naik hal itu menyulitkan pengedropan material.
Tidak hanya itu, akses jalan sepanjang 5,5 kilometer tersebut juga
tidak mempunyai lahan untuk drainase kecuali harus membongkar bukit
cadas di sisi kiri dan kanan. Karena tidak tersedia drainase, maka bila
turun hujan badan dan jalan juga menjadi tempat mengalirnya air.
Karena itu, jika badan jalan harus dilapis aspal maka dalam waktu
tidak terlalu lama akan cepat mengalami kerusakan. ”Alternatif
satu-satunya memang harus sedikit demi sedikit menggunakan konstruksi
beton, tapi paling tidak hal itu membutuhkan waktu sampai tiga tahun
anggaran,” tandas Ahmad Faizal.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pemenang-tender-terima-spmk/