JEPARA - Tanggul dan talut di sejumlah sungai dan
saluran irigasi di Jepara banyak yang rusak. Kondisi itu sudah lama
terjadi dan dikeluhkan oleh masyarakat. Hal tersebut menyebabkan
pemanfaatan air sungai untuk pengairan sawah terhambat.
Selain itu, bisa menyebabkan banjir di wilayah sekitar aliran sungai.
Kabid Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ngadimin
menegaskan, proyek penguatan tanggul sungai maupun saluran irigasi masuk
rencana proyek tahun ini. Saat ini, pihaknya tengah melakukan survei
titik-titik mana saja yang perlu dilakukan perbaikan.
Termasuk melakukan pemetaan mana yang masuk kewenangan provinsi dan
mana yang kabupaten. ìKalau kami jelas hanya mengerjakan bagian yang
menjadi kewenangan kabupaten,î tegas Ngadimin. Pihaknya pun belum
menjelaskan detail anggaran yang akan dikucurkan untuk perbaikan.
Tapi Ngadimin mengemukakan tahun ini memang belum semuanya bisa
diperbaiki lantaran keterbatasan anggaran serta fokus kegiatan.
ìPerbaikan tanggul dan irigasi memang masuk program kami tahun ini. Tapi
tahun ini kami juga fokus pada program penyelesaian genangan air dalam
kota dan beberapa wilayah lain,î bebernya.
Rawan Banjir
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Jepara Lulus Suprayteno sebelumnya memang mengeluhkan kondisi
sejumlah tanggul sungai yang rapuh. Hal itu berpotensi menyebabkan
banjir lantaran jebolnya tanggul saat debit air sungai meninggi.
ìBeberapa tanggul sungai yang berbahaya yakni yang ada di SWD I dan SWD
II. Tepatnya di Desa Welahan, Dorang, Karang Anyar dan Bugo.
Itu lantaran kerusakan saat banjir 2014 yang sampai saat ini tidak
ada penanganan, î tegasnya. Selain persoalan tanggul sungai, sejumlah
pintu air di sejumlah sungai juga mengalami kerusakan. Akibatnya, proses
pengaliran maupun pembuangan air tak bisa berjalan maksimal. Salah satu
yang mengalami kerusakan yakni di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan.
Kerusakan karena banyaknya tumpukan sampah.
Salah satu contoh banjir yang disebabkan oleh pintu air yakni di Desa
Gedangan Kecamatan Welahan. Air terus masuk ke Sungai Borojamban karena
pintu air tak bisa ditutup. Akibat terus mendapat kiriman air dari SWD
II, air meluber ke permukiman. ìKondisi tanggul tak banyak berubah dalam
beberapa tahun terakhir.
Sehingga memang rawan jebol. Sedimentasi juga parah. Belum lagi
rusaknya pintu air. Hal itu harus ditangani siapa pun yang berwenang.
Sebab yang terkena imbas adalah warga Jepara,î tambah Lulus.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/penguatan-tanggul-masuk-rencana-proyek-tahun-ini/