Cari Blog Ini

Jumat, 24 Maret 2017

Persimpangan Jalan Diperkuat Beton

PATI – Terdapat dua pertigaan dan dua perempatan di ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, yang dilengkapi lampu lalu lintas. Banyaknya kendaraan yang berhenti saat lampu menyala merah mengakibatkan jalan ambles atau berlubang. Karena itu, upaya penanganan satu-satunya bagian tersebut harus diperkuat dengan konstruksi beton dengan ketebalan minimal 40 cm.
Adapun panjangnya, paling tidak 75 meter, sehingga bila sewaktu-waktu konstruksi bagian belakang ujung jalan di lokasi lampu pengatur lalu lintas terjadi tekanan dari sopir yang menginjak pedal rem, kondisinya benar-benar cukup kuat.
Jika tidak, kata Koordinator Pengawas (Korwas) Lapangan Ruas Jalan Nasional Kudus-Pati hingga Batas Kota Rembang, Edy Nurkayat, maka setiap bagian ujung jalan di lampu pengatur lalu lintas cepat rusak. Sebab, kebanyakan dengan konstruksi biasa, yaitu cukup diperkuat dengan aspal tetap tak mampu menahan beban.
Hal itu akan terjadi berulangulang, bahkan dalam waktu satu kali 24 jam sampai ribuan kali, karena banyaknya kendaraan yang melintas. Sebab, biasanya truk-truk bermuatan berat melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba jarak dengan lampu pengatur sudah dekat, dan lampu merah pun menyala.
Dengan demikian, secara reflek sopir pasti akan menginjak pedal rem cukup kuat sehingga tekanan ban depan pada aspal juga cukup besar. ‘’Hal itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab, mengapa konstruksi jalan dengan pelapisan aspal biasa di lokasi lampu pengatur lalu lintas mudah rusak,’’ujarnya.
Kemampuan
Berdasarkan pertimbangan tersebut, katanya lagi, kondisi kekuatan dan kemampuan menahan beban secara mendadak itu akan berbeda jauh dengan konstruksi beton. Bagian ujung pertigaan JLS yang sudah menggunakan konstruksi itu, baru sisi barat di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati. Sedangkan ujung sisi timur, di Desa Widorokandang, Kecamatan Kota Pati masih menggunakan konstruksi lapisan aspal.
Karena itu, konstruksi beton sepanjang 75 meter akan dipasang pada sisi jalur barat yang dilewati kendaraan dari Jakarta yang pasti sopur akan melakukan pengereman cukup kuat bila lampu pengatur lalu lintas di tempat itu menyala merah. Konstruksi sama juga akan dipasang pada ujung lajur selatan JLS di perempatan Ngantru, untuk kendaraan yang dari timur dan juga di perempatan Tanjang.
Ruas lajur utara konstruksi beton di ujung perempatan dipasang di lajur tersebut, sehingga dengan penambahan konstruksi itu masing-masing ujung pertigaan maupun perempatan kondisi jalannya bisa bertahan lama. Terlepas dari hal itu, saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan pada ruas JLS yang mengalami kerusakan.
Untuk lajur kiri dari timur pengaspalan sudah dilaksanakan di sisi timur perempatan Ngantru, tapi sementara ini sudah pindah ke lokasi yang barat, atau di sebelah barat perempatan Tanjang. Dalam melaksanakan pekerjaan itu oleh pihak rekanan, sekaligus juga dilakukan perbaikan kerusakan pada pelat injak jembatan.
‘’Tidak hanya itu, lantai jembatan juga ikut diperbaiki, dan khusus lajur kiri dari barat karena kondisinya masih lumayan baik bila terdapat lubang atau atau dua cukup ditambal.’’

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/persimpangan-jalan-diperkuat-beton/