PATI – Terdapat dua pertigaan dan dua perempatan di
ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, yang dilengkapi lampu lalu
lintas. Banyaknya kendaraan yang berhenti saat lampu menyala merah
mengakibatkan jalan ambles atau berlubang. Karena itu, upaya penanganan
satu-satunya bagian tersebut harus diperkuat dengan konstruksi beton
dengan ketebalan minimal 40 cm.
Adapun panjangnya, paling tidak 75 meter, sehingga bila sewaktu-waktu
konstruksi bagian belakang ujung jalan di lokasi lampu pengatur lalu
lintas terjadi tekanan dari sopir yang menginjak pedal rem, kondisinya
benar-benar cukup kuat.
Jika tidak, kata Koordinator Pengawas (Korwas) Lapangan Ruas Jalan
Nasional Kudus-Pati hingga Batas Kota Rembang, Edy Nurkayat, maka setiap
bagian ujung jalan di lampu pengatur lalu lintas cepat rusak. Sebab,
kebanyakan dengan konstruksi biasa, yaitu cukup diperkuat dengan aspal
tetap tak mampu menahan beban.
Hal itu akan terjadi berulangulang, bahkan dalam waktu satu kali 24
jam sampai ribuan kali, karena banyaknya kendaraan yang melintas. Sebab,
biasanya truk-truk bermuatan berat melaju dengan kecepatan tinggi,
tiba-tiba jarak dengan lampu pengatur sudah dekat, dan lampu merah pun
menyala.
Dengan demikian, secara reflek sopir pasti akan menginjak pedal rem
cukup kuat sehingga tekanan ban depan pada aspal juga cukup besar. ‘’Hal
itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab, mengapa konstruksi
jalan dengan pelapisan aspal biasa di lokasi lampu pengatur lalu lintas
mudah rusak,’’ujarnya.
Kemampuan
Berdasarkan pertimbangan tersebut, katanya lagi, kondisi kekuatan
dan kemampuan menahan beban secara mendadak itu akan berbeda jauh dengan
konstruksi beton. Bagian ujung pertigaan JLS yang sudah menggunakan
konstruksi itu, baru sisi barat di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo,
Pati. Sedangkan ujung sisi timur, di Desa Widorokandang, Kecamatan Kota
Pati masih menggunakan konstruksi lapisan aspal.
Karena itu, konstruksi beton sepanjang 75 meter akan dipasang pada
sisi jalur barat yang dilewati kendaraan dari Jakarta yang pasti sopur
akan melakukan pengereman cukup kuat bila lampu pengatur lalu lintas di
tempat itu menyala merah. Konstruksi sama juga akan dipasang pada ujung
lajur selatan JLS di perempatan Ngantru, untuk kendaraan yang dari timur
dan juga di perempatan Tanjang.
Ruas lajur utara konstruksi beton di ujung perempatan dipasang di
lajur tersebut, sehingga dengan penambahan konstruksi itu masing-masing
ujung pertigaan maupun perempatan kondisi jalannya bisa bertahan lama.
Terlepas dari hal itu, saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan pada
ruas JLS yang mengalami kerusakan.
Untuk lajur kiri dari timur pengaspalan sudah dilaksanakan di sisi
timur perempatan Ngantru, tapi sementara ini sudah pindah ke lokasi yang
barat, atau di sebelah barat perempatan Tanjang. Dalam melaksanakan
pekerjaan itu oleh pihak rekanan, sekaligus juga dilakukan perbaikan
kerusakan pada pelat injak jembatan.
‘’Tidak hanya itu, lantai jembatan juga ikut diperbaiki, dan khusus
lajur kiri dari barat karena kondisinya masih lumayan baik bila terdapat
lubang atau atau dua cukup ditambal.’’
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/persimpangan-jalan-diperkuat-beton/