BLORA - Hujan deras menguyur sebagian wilayah
Kabupaten Blora. Hujan yang hampir 10 jam itu merendam sejumlah desa.
Yakni, Desa Sumber, Mojorembum, Medalem, Kecamatan Kradenan Blora. Warga
yang menjadi korban banjir mencapai ratusan kepala keluarga (KK).
Sekretaris Desa (Sekdes) Sumber Kradenan Abdul Haris mengaku,
banjir akibat curah hujan tinggi. Namun, air itu berangsur surut. “Ada
300 KK, mulai Dukuh Wates, Sumber, Tambak, Kalirejo, dan Jompong.
Sekarang sudah surut,” ucapnya kemarin.
Haris menambahkan, penyebab banjir ini akibat drainase atau
saluran air yang menyempit akibat pembangunan rel kereta api. Setelah
tiga jam usai hujan, air turun. “Ketinggian air sempat mencapai 75
sentimeter,” terangnya.
Saat kejadian, semua aparat Kecamatan Kradenan turun tangan,
mulai camat, danramil, polsek, BPBD, dan lainnya. mereka ikut membantu
warga sekitar agar banjir cepat surut.
“Semuanya bekerja sama menggerakan warga untuk siaga banjir.
Selain itu, pihak kepolisian berjaga-jaga dan mengimbau agar tidak
terjadi pencurian atau penjarahan harta benda milik warga,”imbuhnya.
Menurutnya, tiap kali hujan deras kawasan tersebut terjadi
banjir. Sehingga mereka tidak kaget dan bisa mengantisipasinya.”Tidak
ada korban jiwa dan harta benda, kerusakan tanaman masih dalam
pendataan,”pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kudus,
banjir juga terjadi di Jalan Ngareng hingga pertigaan Kapur Tulis, Jalan
Cepu-Randublatung, Gang Trikarya Kelurahan Balun, dan kompleks
Muhammadiyah hingga menggenangi PKU Muhammadiyah. Bahkan, sebagian
pasien dievakuasi.
Selain itu, banjir terjadi di Desa Wadung dan Ningalan, Desa
Kelompok Kecamatan Kedungtuban dengan ketinggian air 20-50 sentimeter.
Kecamatan Randublatung terjadi di wilayah Desa Bapangan.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/15/3359/ratusan-kepala-keluarga-kebanjiran/