JEPARA – Ratusan umat
Hindu se-eks Karesidenan Pati melakukan prosesi upacara Melasti di
Pantai Tirta Samudera Bandengan, Minggu (26/3).
Upacara itu dilakukan untuk mendapatkan
air (tirta) suci dari laut yang digunakan untuk prosesi lainnya dalam
rangkaian Hari Nyepi. Upacara yang dimulai sekitar pukul 9.00 tersebut
diawali dengan mengarak sesajen ke lokasi sembayang di tepi Pantai
Bandengan.
Sesajen yang terdiri atas hasil bumi,
tumpeng dan hewan ternak itu didoakan dalam prosesi sembayang, sebelum
akhirnya dilarung ke laut. Di titik pelarungan sesaji itulah tirta suci
kamandalu yang diminta kepada Dewa Baruna diambil. Prosesi sembayang
sendiri dipimpin oleh Pemangku Supeno.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia
(PHDI) Kabupaten Jepara Ngardi Sindu Atmaja menjelaskan, tirta suci yang
diambil tersebut selanjutnya digunakan untuk prosesi tawur mesongo atau
mecaru.
Upacara mecaru sendiri dilakukan sehari
sebelum hari Nyepi di Pura Manggala Dharma Desa Plajan Kecamatan Pakis
Aji. ”Nantinya, setelah didoakan oleh pemanku, tirta suci tersebut
dicampur dengan air dari mata air Sendang Nongko dan Belik Sumur,” kata
Ngardi.
Belik Sumur sendiri merupakan sebuah
belik peninggalan Ratu Shima yang sampai saat ini dipergunakan oleh
masyarakat umum di Desa Plajan. Air suci tersebut, kata Ngardi, akan
dibagikan ke umat Hindu dari pura masing-masing untuk ritual saat Nyepi.
Rangkaian Acara
Terpisah, tokoh pemuda Hindu Jepara,
Totok Harmanto menjelaskan, total ada 350 umat Hindu se-eks Karesidenan
Pati yang mengikuti prosesi upacara Melasti. Secara keseluruhan
berangkat dengan 100 lebih sepeda motor dan 50 kendaraan roda empat.
Khusus untuk umat Hindu di Plajan, kata
dia, sebelum melakukan upacara sejak beberapa hari sebelumnya telah
melakukan serangkaian acara seperti bakti sosial berupa donor darah,
maupun prosesi bersih-bersih lingkungan pura dan rumah masing- masing
sebagai persiapan Nyepi.
”Untuk upacara Mecaru besok (hari
ini-Red) yang akan dimulai sekitar pukul 11.00 dengan lokasi di Pura
Manggala Dharma. Pura yang digunakan sebagai lokasi Mecaru memang
bergantian tiap tahunnya,” jelasnya.
Di Plajan ada tiga pura yang digunakan
sembayang yakni Pura Dharma Loka yang terletak di Jalan Pahlawan RT 8 RW
1, Pura Puser Bumi di Dukuh Punden serta Pura Giri Tungka di Dukuh
Dampak, RT 22 RW 3 dan terakhir Pura Manggala Dharma di Dukuh Kerok RT
19 RW 3.Sumbewr Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/ratusan-umat-hindu-gelar-melasti/