Cari Blog Ini

Jumat, 10 Maret 2017

Retakan Lereng Rahtawu Mengkhawatirkan

KUDUS- Sejumlah titik akses jalan maupun lahan di lereng Pegunungan Rahtawu, Desa Rahtawu dan Desa Menawan, Kecamatan Gebog sangat rawan longsor.
Selain berada pada kemiringan mencapai 70 derajat dan bahkan tegak lurus, sarana penghubung di sekitar kawasan tersebut tidak disertai saluran air.
Ketika musim penghujan, aliran air membuat tanah menjadi retak, gembur dan akhirnya longsor. Selain lima titik longsor yang terjadi sejak Januari-awal Maret ini, masih ada retakan di akses jalan lainnya yang kondisinya dianggap cukup mengkhawatirkan.
Retakan tersebut salah satunya di blok Jembukir, Dukuh Krajan, Desa Rahtawu. Kondisi tersebut sudah terpantau sejak beberapa pekan terakhir. ”Panjang jalan yang retak sekitar 30 meter,” kata Kades Rahtawu, Sugiyono. Retakan mengakibatkan jalan pada beberapa bagian terlihat lebih rendah. Bila dilihat lebih seksama, jalan berada pada tebing yang nyaris tegak lurus.
Seandainya jalan longsor, dikhawatirkan akan mengakibatkan akses penghubung sama sekali tidak dapat dilewati. Pasalnya, retakan nyaris berada pada separuh badan jalan. Biasanya, longsor tidak hanya terjadi pada sisi retakannya saja tetapi bagian lain di sekitarnya. ”Kami sudah sampaikan kondisi tersebut ke dinas terkait,” paparnya.
Prioritas
Kadinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris menyebut institusinya saat sekarang sedang mengkaji pembenahan pada beberapa titik jalan yang longsor. Terkait keterbatasan dana, penanganan akan menggunakan skala prioritas.
”Kami masih mengkaji bagaimana solusi dan perkirakan biaya yang dibutuhkan,” ungkapnya. Dia menyebut, diperkirakan sekitar 20 kilometer akses jalan di Desa Rahtawu dan Desa Menawan, Kecamatan Gebog berpotensi rawan longsor saat musim penghujan. Selain kondisi akses penghubung di area dengan kemiringan curam, di sekitarnya juga tidak banyak dijumpai saluran air.
Akibatnya, saat musim penghujan kandungan air di tanah dekat jalan menjadi sangat banyak dan akhirnya memicu longsor. ”Untuk mengurangi potensi longsor, salah satu upaya yang dapat dilakukan misalnya dengan membuat terasiring,” katanya.

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/retakan-lereng-rahtawu-mengkhawatirkan/