REMBANG – Meski
sebagian pihak masih menyuarakan penolakan, pabrik PT Semen Indonesia di
Rembang hampir dapat dipastikan mulai beroperasi April 2017.
Sebelum beroperasi penuh, uji coba terus
dimatangkan. Jumat (17/3), Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau lokasi
pabrik di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Di hadapan
direksi PT Semen Indonesia dan perwakilan warga di kawasan ring satu,
Rini mengungkapkan harapan agar pabrik tersebut segera beroperasi secara
penuh, bulan depan.
Menurut rencana, pabrik akan diresmikan
Presiden Joko Widodo. Namun, tanggal peresmian belum ditentukan. Rini
mengatakan, masa uji coba yang tengah berlangsung diharapkan berjalan
lancar tanpa halangan apa pun.
Pihaknya akan terus mendorong agar
setelah pabrik beroperasi, PT Semen Indonesia bisa membantu warga, baik
yang bekerja di pabrik maupun yang tidak. ”Pabrik semen ini milik BUMN
atau negara. Keberadaannya diharapkan bisa memberikan kesejahteraan.
Perlu komunikasi yang intensif dengan warga agar persoalan yang masih
ada bisa terselesaikan, î paparnya. Rini datang menggunakan helikopter.
Ia didampingi oleh Sekretaris
Kementerian BUMN Imam Pariyanto Putro, Direktur PT Semen Indonesia
Rizkan Candra, serta Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo
dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Pada dasarnya, jelas Rini, semua
perizinan terkait pengoperasian pabrik hampir selesai, tinggal Kajian
Lingkungan Hidup Strategis yang akan segera diumumkan. Terkait bantuan
untuk warga, ia mengungkapkan, masih ada dua desa di wilayah ring satu
yang belum memiliki embung.
”Tahun ini ditargetkan sudah
ada,”ujarnya. Setelah meninjau lokasi pabrik, Rini menuju Pondok
Pesantren Al-Anwar Sarang dan sowan KH Maimun Zubair. Mereka berdialog
menyangkut sejumlah hal. Rini juga memberikan bantuan alat pendidikan
untuk salah satu lembaga di ponpes itu. Secara terpisah, Kades Kadiwono
Ahmad Ridwan mengatakan, mayoritas warga mendukung pabrik semen.
Ia mencatat hanya sekitar lima persen
warga yang belum memberikan dukungan. ”Kami menghormati sikap warga yang
belum mendukung. Sejauh ini, dampak positif pabrik semen sudah kami
rasakan,”jelasnya. Di Semarang, Gubernur Ganjar Pranowo menilai
penyampaian aspirasi terkait penolakan pabrik semen di Rembang sah-sah
saja.
Namun, sebaiknya tidak dilakukan dengan
menyakiti diri sendiri, misalnya memasung kaki dan mengecor dengan
semen. ”Silakan kalau mau aksi, menyampaikan pendapat. Itu sah-sah saja.
Tapi tolong jangan menyakiti diri sendiri, apalagi sampai menyemen
kaki. Masih banyak cara lain untuk menyuarakan aspirasi kepada menteri
atau presiden.
Tidak perlu seperti itu,” ujar Ganjar,
menanggapi aksi warga di depan Istana Negara. Menurut dia, warga di
sekitar Pegunungan Kendeng telah diundang untuk berdiskusi dalam sidang
Komisi Amdal. Aktivis lingkungan, misalnya dari Wahana LIngkungan Hidup
Indonesia (Walhi) juga diundang, tetapi tidak hadir. Padahal, forum itu
digelar untuk memperjelas situasi dan memaparkan hasil uji para pakar
terhadap keberadaan pabrik PT Semen Indonesia.
Hormati Pilihan
”Apa pun itu, kita hormati pilihan
mereka. Saya memberikan ruang yang fair, tetapi malah ada yang walk out,
padahal belum selesai dijelaskan. Kalau mungkin terjadi kerusakan,
apakah para pakar itu akan mengizinkan (pengoperasian pabrik),” imbuh
Ganjar.
Sebelum muncul protes terhadap pabrik
semen di Rembang, lanjut Ganjar, ada sekitar 56 tambang yang sudah
berjalan, tetapi tidak diprotes warga. Jika ada perintah penutupan
pabrik dari Menteri Lingkungan Hidup atau Menteri BUMN, pihaknya siap
melakukan sesuai ketentuan. ”Ada juga putusan pengadilan tingkat kasasi
yang memenangkan pabrik semen di Kabupaten Pati.
Sebelum pabrik di Rembang berdiri, sudah
banyak penambangan, tapi kenapa tidak diprotes.” Pembangunan pabrik
semen Rembang sudah 99,16% dan ditargetkan memproduksi 1,9 juta ton
semen sampai akhir 2017 dari kapasitas 3 juta ton.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/semen-rembang-beroperasi-april/