KUDUS – Para pelaku
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus didorong agar
bisa melakukan ekspor produk ke luar negeri. Berbagai poduk mereka
dinilai sudah mampu bersaing dengan produk dari negara-negara tersebut.
Kasi Perdagangan Dinas Perdagangan
Kabupaten Kudus Tedi Hermawan mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan
ada UMKM yang mampu menembus pasar luar negeri.
Agar mampu menembus pasar baru, para
pelaku UMKM akan diperkenalkan dengan berbagai mekanisme impor yang saat
ini bisa diakses oleh para pelaku usaha.
“Secepatnya kami akan menggelar workshop mengenai mekanisme eskpor,” kata Tedi, kemarin.
Menurutnya, beberapa produk hasil UMKM
di Kabupaten Kudus sudah layak ekspor, seperti industri fashion,
makanan, hasil logam, dan suvenir.
Hasil kerajinan ini sebenarnya sudah ada
yang dikirim ke luar negeri, namun masih dalam jumlah terbatas dan
tidak dilakukan sendiri.
Inovasi Kemasan
”Masih sekedar buah tangan atau dibawa
sendiri oleh buyer dari luar negeri,” terangnya. Agar bisa melakukan
ekspor, para pelaku UMKM harus bisa menjaga stabilitas produksi dan
kualitas.
Stabilitas produksi dilakukan sebagai
upaya untuk menjamin ketersediaan barang dari produsen. Sedangkan
kualitas harus dijaga agar konsumen bisa percaya sehingga kegiatan
ekspor bisa berlanjut.
Tak sekedar itu, para pelaku usaha juga harus mulai melakukan inovasi terhadap kemasan produk.
Kemasan sangat penting untuk mendongkrak harga dan kepercayaan pembeli. Kemasan harus dibuat lebih modern agar konsumen percaya.
Perajin tas di Desa Gulang, Kecamatan
Mejobo Abdul Muchit mengatakan, saat ini produknya masih mengandalkan
penjualan lokal. Padahal, secara kualitas tas buatannya sebenarnya tidak
kalah dengan produk- produk buatan luar negeri seperti Tiongkok.
Dirinya berharap, produknya bisa
diterima hingga luar negeri. Namun sayangnya, pengetahuan tentang ekspor
belum dimiliki. Begitu juga segmen pasar luar negeri yang akan diincar.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/umkm-didorong-ekspor-produk/