KUDUS- Warga Desa
Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang tinggal di sekitar areal
RSUD dokter Loekmonohadi Kudus mengeluhkan limbah rumah sakit yang
dibuang ke saluran pembuangan.
Pasalnya, saluran pembuangan itu
melintas di pemukiman warga Desa Ploso. Air limbah yang mengalir ke
pemukiman warga menimbulkan bau tak sedap dan mencemari air sumur. Amin
(50), warga RT II RWVmengatakan, pembuangan limbah yang mengganggu
kenyamanan warga itu sudah terasa sejak dua bulan lalu.
”Beberapa hari lalu air yang keluar dari
selokan berwarna putih dengan bau tak sedap. Warga pun khawatir air
limbah mengganggu kesehatan,” katanya, Kamis (9/3). Warga semakin
direpotkan manakala hujan deras turun. Air selokan yang seharusnya
mengarah ke barat, justru berbalik arah ke timur.
Air got yang bercampur limbah rumah
sakit pun masuk ke pekarangan rumah warga. Akibat pembuangan limbah
rumah sakit ini, warga tak berani lagi mengonsumsi air sumur. Mereka
khawatir air sumur tercemar zat berbahaya yang terbawa dari limbah rumah
sakit ”Kami kini terpaksa harus menggunakan air PDAM karena air sumur
sudah tidak layak lagi,” tambahnya. Amin mengatakan, warga berencana
mendatangi langsung manajemen rumah sakit untuk menyampaikan keluhannya.
Namun niat itu dicegah kepala desa
Ploso. ”Akhirnya kami hanya laporan ke kades saja. Semoga ada tindak
lanjutnya,” katanya. Kepala Desa Ploso Bambang Giyata membenarkan adanya
keluhan warga terkait limbah RSUD. Pihaknya sudah berkomunikasi melalui
pesan whatsapp ke nomoer direktur RSU dr Abdul Azis Achyar. ”Pak Azis
berjanji segera menindaklanjuti. Hanya sayangnya, pihak RSUD masih belum
memberikan tanggapan yang memuaskan,” katanya.
Jadwalkan Pertemuan
Bahkan selain limbah air, polusi udara
yang ditimbulkan RSUD juga mengganggu warga sekitar. Meski pihak RSUD
sudah meninggikan tembok pembatas, namun hal tersebut tak mengurangi
polusi bau yang muncul. Terpisah, Direktur RSUD dr Loekmonohadi, dr
Abdul Aziz Achyar kepada wartawan mengaku sudah mendapat laporan terkait
adanya keluhan warga tersebut.
Namun, ia membantah jika limbah yang
dikeluarkan RSUD membahayakan. ”Limbah yang dibuang melalui saluran air
tidak berbahaya dan sudah memenuhi ketentuan ambang batas. Limbah
tersebut juga bukan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) karena sudah
melalui pengujian,” katanya. Hanya, Aziz menyatakan siap
menindaklanjuti keluhan warga. Pihaknya berencana melakukan pertemuan
dengan pemerintah desa, serta pihak warga untuk menjelaskan kondisi
limbah yang sebenarnya.
”Sudah kami rencanakan untuk pertemuan
dengan warga dan Pemdes Ploso, Sabtu mendatang. Kami akan jelaskan bahwa
limbah yang keluar dari RSUD tersebut aman untuk lingkungan,” ujarnya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-keluhkan-limbah-rsud/