REMBANG – Warga Rembang
terus menagih janji Bupati Abdul Hafidz yang mengatakan tahun 2018
tidak akan ada jalan kabupaten yang berlubang. Pasalnya hingga saat ini
di kabupaten itu masih banyak jalan rusak.
Dengan sisa waktu satu tahun perencanaan anggaran menuju realisasi tahun 2018, warga pesimistis cita-cita itu sulit terealisasi.
Pasalnya, beberapa jalan sudah lama
rusak parah dan perbaikan belum juga dilakukan oleh pemkab. Salah satu
yang rusak menahun adalah ruas jalan Tahunan- Dukuh Pakel di Kecamatan
Sale.
Jalan sepanjang lebih dari 3 km itu
menjadi akses utama warga Sale menuju Kabupaten Blora melewati Desa
Bogorejo. ‘’Warga sudah terlanjur ‘menikmati’ kerusakan menahun jalan
itu,’’ kata Suyadi, warga Kecamatan Sale.
Kondisi jalan yang sebagian membelah
hutan KPH Kebonharjo itu seperti tidak pernah tersentuh perbaikan. Lebih
dari separuh panjang jalan itu sudah tidak lagi dilapisi aspal.
Permukaan jalan menyisakan permukaan tanah dan batu sisa fondasi jalan.
Selain kondisinya sangat jelek, ruas
jalan Tahunan-Pakel juga cukup berbahaya. Sebagian jalan yang berada di
tepi tebing dan jurang itu rawan longsor. Kasus longsor pernah terjadi
beberapa tahun lalu dan hanya ditangani secara sederhana oleh pihak
terkait.
Sedikitnya ada tiga titik yang rawan
longsor di ruas jalan tersebut. Selain itu, ada satu titik lagi yang
ambles sedalam sekitar 30 sentimeter dengan panjang hingga lebih dari 4
meter menuju parit di tepi jalan.
Melintasi Hutan
Kerusakan jalan diperparah dengan tak
adanya lampu penerang di sepanjang jalan tersebut. Padahal, jalan
tersebut melintasi hutan lebat tanpa ada permukiman. Hal itu membuat
warga Tahunan dan Dukuh Pakel berpikir ulang andai lewat jalan itu pada
petang atau malam hari.
Meskipun tidak pernah terdengar ada
tindak kriminal menimpa pengendara motor di lokasi itu, warga lebih
memilih mengantisipasi. Jika tidak terpaksa, mereka tidak akan melintasi
jalan yang dijuluki ‘’jalan prakemerdekaan’’ itu pada malam hari. Salah
seorang warga Dukuh Pakel.
Marinah kepada Suara Merdeka mengatakan
jalan penghubung Kecamatan Sale, Rembang dengan wilayah Kabupaten Blora
itu sudah lebih dari 20 tahun tidak diperbaiki.Dukuh Pakel yang dihuni
puluhan keluarga terkesan terisolasi. Menurut dia, untuk mencapai Desa
Tahunan warga harus melintasi hutan sejauh 3 kilometer lebih.
Sama halnya saat warga ingin melihat
keramaian terdekat di Kabupaten Blora, yang harus menempuh jarak 2
kilometer melintasi hutan lebat dengan kondisi jalan buruk. ”Tidak ada
gapura atau tugu yang menandakan batas wilayah di tempat ini. Hanya ada
tonggak kecil yang dipasang di luar sisi jalan sebelah barat.
Kalau tidak dicermati, tidak mungkin
terlihat.’’ Belum ada konfirmasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (DPUTaru) tentang kondisi ruas jalan Tahunan-Pakel. Kabid Bina
Marga, Gendro Wiyono belum menjawab telepon wartawan.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-tunggu-janji-jalan-tanpa-lubang/