BLORA NGAWEN – Atap bangunan gudang sekolah SMPN 2 Ngawen
ambrol. Akibat insiden ini, pasokan listrik untuk ruang komputer mati,
namun tak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar karena kejadian
sore hari.
Kepala SMPN 2 Ngawen Sofyan mengakui, jika kerusakan gedung
memang sudah lama. Namun memang belum diperbaiki karena tidak ada
anggaran. Menurut Sofyan, runtuhnya bangunan yang berdiri puluhan tahun
lalu itu dipengaruhi kondisi bangunan yang sudah tua, sehingga
kondisinya sudah banyak yang lapuk.
Sekolah yang berdiri sejak 1992 tersebut, sebenarnya pernah ada
perbaikan, namun hanya perbaikan ringan. “2015 sebenarnya sudah rusak
dan sudah kami ajukan perbaikan. Karena anggaran tidak cukup, yang
diperbaiki titik yang lainnya, namun Minggu sore (9/4) sekitar pukul
17.00 ambruk,” jelasnya saat ditemui kemarin.
Sofyan mengaku, jauh sebelum kejadian, telah melarang anak-anak
didiknya untuk tidak melewati sekitar lokasi karena khawatir ambruk
seperti saat ini. “Anak-anak sudah tidak ada yang lewat situ, jadi
aman,” jelasnya.
Akibatnya insiden tersebut, aliran listrik untuk ruang komputer
yang bakal digunakan UNBK terputus aliran listriknya. Namun begitu,
telah ditangani PLN setempat.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Dinpora) Kabupaten Blora Sugiyanto
mengungkapkan, untuk pembangunan gedung SMPN 2 Ngawen memang sudah
dianggarkan, dan tahun ini bakal dikerjakan.
Dia mengaku, gedung yang ambruk tersebut memang sudah lama tidak
digunakan untuk aktivitas belajar mengajar, karena kondisi yang tidak
memungkinkan. Menurutnya kurangnya biaya perawatan juga menjadi salah
satu penyebab rusaknya bangunan sekolah.“Tahun ini ada perbaikan, sebab
sudah ada anggaran untuk perbaikan gedung yang rusak.” jelasnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/04/11/3551/atap-gudang-smpn-2-ngawen-ambrol/