Cari Blog Ini

Rabu, 19 April 2017

Jalan Cengkalsewu Dianggap Memalukan Perbatasan Pati dengan Kudus

PATI - Kondisi ruas jalan Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo, Pati yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kudus, dianggap memalukan oleh beberapa pihak.
Jalur alternatif yang membelah areal persawahan itu sering rusak kendati tiap tahun selalu diperbaiki. Jalan itu tiap hari ramai dilewati, terutama oleh warga Kecamatan Kayen dan Sukolilo, Pati.
”Kondisi jalan itu memalukan, padahal jalan sepanjang tidak kurang dari 6 kilometer itu menjadi alternatif bagi warga Grobogan dan Solo yang akan ke Kudus,” kata Dadi (57), warga yang tinggal desa di tepi jalan itu.
Bahkan apabila terjadi kemacetan di jalan Pati-Kudus terkait kepadatan arus mudik dan balik Lebaran, lanjut dia, ruas jalan itu juga menjadi jalur alternatif. Supri, warga lain menambahkan, Dinas PUPR selalu memperbaiki kerusakan jalan itu.
Namun setelah itu jalan tersebut kembali rusak. Kerusakannya pun berganti-ganti, yaitu kadang ambles, kadang lapisan aspal mengelupas hingga menyisakan lubang besar.
”Selang waktunya tidak lama, tapi ya rusak terus meskipun selalu diperbaiki.” Pihakya menduga cepat rusaknya ruas jalan itu karena dulu bekas rawa. Meskipun sudah berlangsung lama, tanah itu belum benar-benar padat untuk difungsikan sebagai jalan raya.
”Jalan itu juga sering dilewati truk bermuatan berat yang mengakibatkan banyak tempat bergelombang, bahkan ada yang ambles.”
Mempercepat Kerusakan
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Pati, Ahmad Faizal, ketika diminta tanggapan membenarkan kondisi itu. Namun, menurut dia, kerusakan ruas jalan itu akan kembali diperbaiki dalam tahun ini.
Hanya dia tidak berani menjamin bisa bertahan berapa lama. ”Apalagi di kiri kanannya ada sawah, yang pada musim hujan airnya kerap melimpas ke jalan.
Hal itu juga turut mempercepat kerusakan.” Ia berharap ada anggaran cukup besar, semisal Rp 10 miliar, untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Bila ada anggaran besar, kualitas jalan juga dapat ditingkatkan, semisal dibeton.
Menurutnya, bisa pula jalan aspal dipertahankan, hanya di kiri kanannya dibeton masing-masing selebar 1 meter, yang menghubungkan dengan bahu jalan.
Dikatakan, akan lebih baik lagi bila dibuat talut di tepi jalan itu, sekaligus sebagai batas antara persawahan milik warga dan daerah milik jalan (DMJ).
”Soalnya lebar bahu jalan selama ini makin menyempit, dan kami berupaya mengembalikan tapi dalam bentuk konstruksi saluran pembuangan (drainase).”

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jalan-cengkalsewu-dianggap-memalukan/