JEPARA – Tim konsultan PT Pelindo III Rabu 5/4) mendatangi Jepara untuk survei terkait rencana pembangunan pelabuhan samudera.
Survei juga dilakukan di Kendal,
Rembang, dan Demak yang juga diproyeksikan sebagai lokasi pelabuhan
pengganti Tanjung Emas Semarang.
Tim konsultan itu berasal dari
Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya. Selain menjajaki kesiapan Pemkab Jepara, tim juga
meninjau calon lokasi, yakni pesisir di Kecamatan Kembang.
Wakil Bupati Jepara, Subroto yang
mendampingi tim konsultan mengatakan, rencana pembangunan pelabuhan
samudera sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.
Rancangan teknis pun sudah disusun.
namun survei perlu dilakukan lagi. Hal itu mengingat banyaknya
pertimbangan sebelum memutuskan membangun pelabuhan samudera di sebuah
lokasi.
Selain aspek teknis, sudut pandang
ekonomi dan sosial perlu dipertimbangkan secara matang. ìDari sisi
teknis, Kabupaten Jepara jadi lokasi terbaik.
Kini tim konsultan masih menilai semua
aspek kelayakannya, termasuk dari sisi ekonomis dan lainnya.” Dikatakan,
dua hal yang perlu ada untuk mendukung pembangunan pelabuhan samudera
adalah akses jalan serta rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).
Tapi dua hal itu pun sudah dipersiapkan. ìJepara sudah ada jalan nasional. Pelebaran jalan pun segera dilakukan.
Adapn RT RW saat ini tengah dibahas.”
Subroto berharap pemimpin Jepara dan masyarakat bisa terus mengawal
rencana yang bertujuan menjadikan Jepara kota internasional.
Anggota Tim Konsultan PT Pelindo III,
Suwarno dari ITS mengatakan, dari sisi teknis, Jepara memiliki
keunggulan dari daerah lain yang masuk kandidat.
Kedalaman laut Jepara memenuhi
persyaratan serta sedimentasi yang hampir tidak ada. ”Pelabuhan di
Jepara akan menggantikan pelabuhan di Semarang. Nanti juga ada kawasan
industri.
Lahan di tempat ini juga relatif datar
sehingga tak butuh perataan yang terlalu signifikan.” Namun semuanya
belum bisa diputuskan karena ada faktor lain yang akan jadi pertimbangan
pemerintah sebelum menetapkan lokasi.
Langkah terdekatnya, kata dia,
pembangunan pelabuhan peti kemas akan didahulukan mengingat kondisi di
pelabuhan Semarang sudah tak layak lagi. Bayu WP dari Unair menambahkan,
survei dilakukan untuk menentukan lokasi yang paling memungkinkan.
Kelayakan itu mencakup aspek teknis dan
keekonomian. ”Kami masih membutuhkan beberapa data. Di antaranya data
tenaga kerja dan penduduk.”Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jepara-pas-jadi-pelabuhan-samudera/