Pati – Kebun jeruk pamelo yang ada di Desa Bageng,
Kecamatan Gembong, Pati mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata di
Kabupaten Pati. Hal itu disampaikan Kepala Desa Bageng, Kusmanto.
Hanya saja, kebun yang berada di tanah milik desa seluas satu hektare
tersebut diakui masih belum layak dijadikan destinasi wisata. Pasalnya,
banyak tanaman yang mati karena diserang hama, sehingga dinilai belum
layak dikunjungi.
Kendati begitu, pihaknya bersama gabungan kelompok tani (gapoktan)
setempat akan berupaya mengembangkannya sebagai objek wisata edukasi
tentang tanaman jeruk pamelo. “Kami akan berupaya mengembangkannya agar
layak dikunjungi wisatawan,” ucap Kusmanto.
Tak hanya persoalan hama, beberapa tanaman jeruk pamelo diakui jarang
berbuah dan hanya beberapa pohon yang berbuah. Karenanya, ia menilai
kebun tersebut masih belum layak dikunjungi, kecuali untuk kebutuhan
studi penelitian.
Beberapa waktu lalu, ada studi banding dari Kota Bandung. Mereka
penasaran dengan perkebunan jeruk pamelo di Pati. Selain di kebun ini,
kami juga mengarahkan ke berbagai rumah warga yang hampir semua menanam
jeruk pamelo,” imbuhnya.
Menurutnya, ada sejumlah poin lebih yang membuat perkebunan jeruk
pamelo sangat baik dijadikan objek wisata. Pertama, edukasi tentang
jeruk pamelo di bidang pertanian, perkebunan dan pengetahuan umum.
Kedua, jeruk pamelo merupakan buah khas dari Kabupaten Pati. Buah itu
menjadi satu di antara produk unggulan dari Pati. Hal itu yang membuat
pemdes bersama gapoktan setempat berupaya menjadikan kebun tersebut
menjadi layak untuk dikunjungi.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2017/04/09/111759/kebun-jeruk-pamelo-di-pati-mulai-dikembangkan-jadi-destinasi-wisata.html