Cari Blog Ini

Kamis, 13 April 2017

Manfaat Embung Mini Ditunggu

KUDUS- Dua embung mini di Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, yakni Jalak Rawa dan Jati Boyo, telah dituntaskan pembangunannya pada 2016.
Pembangunan infrastruktur pengairan yang dibiayai dari APBN senilai Rp 5,8 miliar tersebut diharapkan dapat membantu petani dalam penyediaan air irigasi saat kemarau. Pantauan Suara Merdeka di lokasi, Rabu (12/4), embung Jalak Rawa memang sudah selesai dibangun.
Embung berukuran panjang dan lebar mencapai 123-an meter dan kedalaman 3,5 meter dikelilingi pagar besi. Air di embung terisi penuh. Kondisi yang perlu dicermati yakni lubang di dekat pintu masuk, yang dikhawatirkan dapat mengurangi volume maupun kekuatan dindingnya.
Genangan
Menurut Sekdes Bulung Kulon, Hardi, di wilayahnya terdapat area pertanian seluas 500 hektare. Ironisnya, sekitar 60 persen nyaris tidak dapat ditanami karena sering terendam banjir. ”Area teresbut hanya dapat ditanami palawija saja,” katanya. Saat sekarang, embung belum dapat dimanfaatkan. Pasalnya, sebagian besar area persawahan masih terendam banjir.
Suatu saat nanti, embung diharapkan dapat menjadi solusi irigasi di kawasan tersebut terutama saat musim kemarau. Pada kondisi tertentu, air yang disimpan di sarana pengairan tersebut dapat dimanfaatkan untuk sumber air baku bagi masyarakat sekitar. Lebih lanjut dia menyatakan, pembuatan embung memang disiapkan untuk menghadapi kondisi sulit seperti itu.
”Selain tentunya untuk membantu irigasi pertanian warga setempat,” jelasnya. Bila genangan di lahan sudah kering, warga akan mendapat pilihan apakah akan tetap menanam palawija atau padi. Segala sesuatunya akan dikembalikan kepada petani. ”Air irigasi akan diambilkan dari dua embung itu,” ujarnya.

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/manfaat-embung-mini-ditunggu/