KUDUS-KOTA – Wisata gardu pandang yang beberapa waktu
terakhir banyak dibuka di Jepara, disambut antusias masyarakat. Jumlah
kunjungan ke lokasi wisata gardu pandang cukup tinggi. Dalam satu hari
saat hari libur, jumlah pengunjung yang datang bisa lebih dari seribu
orang.
Hal tersebut ditemui salah satunya di wisata gardu pandang Puncak
Jehan, Desa Kunir, Keling. Dengan menawarkan gardu pandang berlatar
belakang pemandangan alam, lokasi itu mampu menyedot seribu hingga dua
ribu pengunjung setiap hari libur.
Salah satu pengelola wisata gardu pandang Puncak Jehan Karnadi
mengatakan, sejak dibuka kunjungan ke lokasi itu terus meningkat.
”Sekarang kalau hari libur jumlah kunjungan lebih dari seribu orang.
Pernah juga sampai dua ribu orang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Untuk masuk ke wisata gardu pandang itu, pengunjung hanya
dikenakan retribusi Rp 3 ribu per orang. Setelahnya, pengunjung bebas
menikmati gardu pandang di puncak tersebut. Saat ini pengelola juga
terus berinovasi.
Selain ada empat gardu pandang yang dibuat menempel di pohon, ada
pula gardu pandang bertingkat dan gardu pandang berbentuk perahu. ”Yang
terbaru, ada juga yang berbentuk hati,” terangnya.
Untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung yang datang, Karnadi
menjelaskan, pihaknya menambah sejumlah kantong parkir. Jika dulunya
parkir kendaraan hanya ada di bagian paling bawah lokasi tersebut, saat
ini parkir kendaraan di buka di beberapa titik lain di bagian atas.
”Karena kalau parkir di bawah saja, sudah tidak cukup,” ujarnya.
Selain wisata gardu pandang Puncak Jehan, baru-baru ini juga dibuka
wisata gardu pandang di Desa Tanjung, Pakisaji. Hampir serupa dengan
gardu pandang Puncak Jehan, lokasi wisata ini juga menawarkan gardu
pandang berlatar belakang alam. Hanya saja di sini, latar belakang itu
berupa area persawahan.
Salah satu pemuda yang turut mengembangkan lokasi wisata, Fian D
mengatakan, di lokasi itu ada gardu pandang yang memiliki tiga lantai.
Lantai pertama dengan ketinggian tiga meter dari permukaan tanah, lantai
dua dengan ketinggian lima meter dari permukaan tanah serta lantai tiga
dengan ketinggian sembilan meter dari atas permukaan tanah.
Fian melanjutkan, selain gardu pandang terdapat pula perahu yang
disebut perahu cinta dengan panjang lima meter dan lebar sekitar 1,5
meter. ”Semua ini dibuat oleh warga RT 8 RW 2, atas ide kreatif para
karang taruna,” urainya.
Melalui wisata gardu pandang ini, Fian menambahkan, diharapkan
masyarakat semakin banyak yang berkunjung ke Desa Tanjung. ”Dari lokasi
ini bisa melihat Desa Tanjung dari atas. Alhamdulillah respon masyarakat
cukup bagus. Saat ini kami terus tambah sarana prasarana yang ada,”
imbuhnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/04/25/3675/ribuan-pengunjung-datangi-wisata-gardu/