WELAHAN - Jembatan Kali Serang penghubung Jepara-Demak di Desa
Rejosari ambrol beberapa waktu lalu tak kunjung ada penanganan
pemerintah terkait. Akhirnya, pemerintah desa dan ratusan warga Desa
Rejosari gotong royong bikin jembatan darurat.
Salah satu warga Sumarno mengatakan, warga sangat membutuhkan
jembatan. Karena jembatan ambrol beberapa waktu lalu merupakan akses
utama warga. Jika tak ada jembatan, warga harus memutar sekitar 1,5
meter.
”Setiap hari warga Demak yang berobat ke Puskesmas Welahan II
melewati jembatan tersebut. Selalian itu, jembatan juga menjadi akses
utama pelajar dari Demak ke SMP N 3 Welahan. Warga memang sangat butuh,”
katanya.
Atas dasar itu, Sumarno melanjutkan, Minggu (9/4), warga gotong
royong bersama pemerintah Desa Rejosari membuat jembatan darurat.
Pembuatan jembatan menggunakan bambu yang ditata. Lokasinya di tempat
jembatan ambrol sebelumnya.
”Kayu bekas jembatan yang sudah rusak di bersihkan dulu. Lalu dibuat jembatan lagi,” katanya
Dia menambahkan, proses pembuatan jembatan berlangsung cepat.
Warga yang bergotong royong berjumlah ratusan orang. Sehingga, selama
sehari jembatan darurat langsung jadi. Kemarin, jembatan itu sudah
digunakan warga setempat.
Mengenai kelanjutan jembatan beton di sebelahnya, Sumarno mengaku
tidak tahu. Apakah akan dilanjut atau tidak. Juga mengenai waktu
pengejaannya.
Terpisah, Kabid Bina Marga Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Jepara Hartaya menyatakan, pihaknya tak mengetahui kapan
pembangunan jembatan beton di sebelahnya akan dilanjut. Sebab, jembatan
tersebut proyek Bina Marga Demak. Meski, lokasi tepat di perbatasas
antara Kabupaten Jepara dan Kabupaten Demak,
”Kami juga tidak tahu mengapa proyek pengerjaan dihentikan,” katanya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/04/11/3548/tak-kunjung-ditangani-warga-bikin-jembatan-darurat/