KUDUS – Hingga kemarin
tercatat 150 hektare area persawahan di Desa Wonocoso, Kecamatan Undaan,
Kudus gagal tanam pada musim tanam (MT) II.
Pasalnya, lahan itu berulangkali dilanda
banjir akibat limpasan air Sungai Londo, ditambah lagi kondisi
geogorafis sawah yang berupa cekungan.
Kades Wonosoco, Setiyo Budi mengemukakan
hal tersebut, kemarin. Ditambahkan, sawah yang berkondisi seperti itu
berada di blok Modang Rejo, Waduk Rejo, Penggung Rejo, dan Mbalak Rejo.
”Area sawah dengan kondisi seperti itu
paling banyak di blok Penggung Rejo dan Modang Rejo, sekitar 100
hektare.” Adapun area pertanian yang gagal tanam di Waduk Rejo dan
Mblalak Rejo diperkirakan 50 hektare.
Hal tersebut memang bukan kali pertama.
Sebagai gantinya, sebagian petani yang lahannya gagal tanam berinisiatif
menanam palawija.
Beberapa dari petani sejak tiga hari
terakhir sudah mulai mempersiapkan tanaman kacang hijau dan waluh.
”Tetapi, sebenarnya belum terlalu aman.”
Riskan
Pasalnya, kata dia, hujan masih sesekali
mengguyur wilayah itu. Padahal, kondisi seperti itu dikhawatirkan akan
menimbulkan genangan. ”Jika lahan terendam lagi, tentu tanaman akan
mati.” Mengenai modal tanam, dia menyebut untuk tanaman padi per hektare
Rp 2 juta.
Untuk benih tanaman waluh per hektare Rp
1 juta hingga Rp 1,5 juta. Koordinator Petugas Penyuluh Pertanian (PPL)
Kecamatan Undaan, kondisi gagal tanam hanya dijumpai di Desa Wonsoco.
Beberapa di antaranya juga ditemukan di
Berugenjang dan Lambangan, namun area genangan tidak terlalu luas. ”Di
Berugenjang dan Lambangan yang sebelumnya terendam saat ini sudah
ditanami lagi,” imbuhnya.
Terkait petani di Desa Wonsoco yang
sudah mulai menebar bibit palawija, menurutnya, hal itu tetap riskan.
Pasalnya, cuaca di Kudus dan sekitarnya masih tidak menentu karena
sesekali masih turun hujan.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/150-ha-sawah-gagal-tanam/