BLORA – Pemerintah
pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen
PUPR) akan memulai pembangunan Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas,
Kecamatan Japah, Blora, tahun depan. Diharapkan proyek tersebut selesai
pada 2020.
Menurut rencana, bendungan tersebut akan
mampu menampung air sebanyak 10,40 juta meter kubik dan digunakan untuk
pengairan di tiga kabupaten, yakni Blora, Rembang dan Pati.
Rencana pembangunan Bendungan
Randugunting dipaparkan tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali
Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PUPR kepada Bupati
Djoko Nugroho di ruang pertemuan Bupati, kemarin.
Rombongan BBWS Pemali Juana dipimpin
Kepala BBWS Ruhban Ruzziyatno. Pada pertemuan tersebut, Bupati
didampingi Sekda Bondan Sukarno, Asisten II Slamet Pamudji, Kepala DPUPR
Samgautama Karnajaya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Dewi Tedjowati,
serta perwakilan PDAM Blora.
Kabid Perencanaan dan Program BBWS
Pemali Juana, Dani dalam paparannya mengatakan, Bendungan Randugunting
di Desa Kalinanas akan bermanfaat untuk pengendali banjir, suplai air
baku, irigasi serta pariwisata. Bendungan Randugunting membutuhkan lahan
seluas 241.428 hektare yang akan menampung air sebanyak 10,40 juta
meter kubik.
Membutuhkan Air
Bupati Djoko Nugroho menyatakan,
masyarakat Blora di wilayah utara yang berbatasan dengan Kabupaten
Rembang dan Pati memang membutuhkan air, terutama untuk irigasi
pertanian.
Dirinya berharap pembagian air
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa membantu petani
terutama saat hendak bercocok tanam. “Keberadaan Bendungan Randugunting
juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di Blora,” kata
Bupati.
Lebih lanjut disampaikan Djoko, Pemkab
akan mengagendakan peninjauan lokasi pembangunan bendungan. Dia meminta
kepada para kepala dinas mendata kebutuhan apa saja yang diperlukan
masyarakat serta keadaan pengairan di daerah sekitar. “Tolong semuanya
didata, nanti kita akan ke sana untuk melakukan pengecekan lapangan.
Semoga apa yang kita lakukan ini menjadi
berkah bagi masyarakat Blora,” tandasnya. Kepala BBWS Pemali Juana
Ruhban Ruzziyatno meminta Pemkab menyampaikan usulan pembangunan embung
yang akan difungsikan untuk irigasi. Nantinya dapat dilakukan pemompaan
seperti yang dilakukan di Wonogiri.
Selain itu akan dilakukan studi potensi
tampungan air serta studi kompetensi lebih lanjut mengenai penyesuaian
desain bendungan. Terkait pemanfaatan bendungan sebagai tempat wisata,
nantinya akan ada kajian lebih lanjut. “Silahkan usulan disampaikan
kepada kami. Nanti kita kaji bersama,” ujarnya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/bendungan-randugunting-aliri-tiga-kabupaten/