BLORA – Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora mulai bersiaga guna
meminimalisir dampak kekeringan seiring datangnya musim kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Blora Sri Rahayu
mengimbau kepada masyarakat agar mulai menghemat penggunaan air bersih
dan mewaspadai potensi kebakaran di lahan kering.
”Mengingat tingginya potensi kekeringan di Kabupaten Blora ketika kemarau tiba, kami mengajak seluruh masyarakat untuk siaga.
Kami juga akan membudayakan pengurangan
risiko bencana kekeringan melalui beberapa langkah pencegahan,” ujar Sri
Rahayu, kemarin.
Selain itu, dia mengajak masyarakat agar
melakukan penanaman pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada setiap
jengkal lahan yang ada di sekitarnya.
”Perbanyak resapan air dengan tidak
menutup semua permukaan tanah dengan paving, cor atau keramik. Lantas
lakukan gerakan hemat air dan pembangunan sumur pompa. Pembangunan
penampungan air atau embung juga bisa mengurangi dampak kekeringan,”
tandasnya.
Diperkirakan, musim kemarau tahun ini
akan berlangsung maksimal selama 190 hari. Berdasarkan data yang
diperoleh dari BPBD, wilayah yang diperkirakan mengalami kemarau paling
panjang adalah di Kunduran, Banjarejo, Jiken, Sambong, Cepu, sebagian
Kedungtuban, Ngawen, Jepon serta Blora.
”Kemarau
tahun ini merata di seluruh wilayah Blora. Namun untuk risiko
kekeringan yang paling rendah ada di Kecamatan Todanan, Kradenan dan
Kedungtuban,” ungkap Yayuk, sapaan akrab Sri Rahayu.
Guna menyiapkan diri menanggulangi
bencana kekeringan, BPBD akan berkoordinasi dengan beberapa pihak
terkait untuk menyelaraskan program bantuan air bersih ke desa-desa yang
mengalami kekeringan. ”Sesuai mekanisme, jika ada desa-desa yang
mengalami kekeringan, kepala desa silakan lapor ke camat agar diteruskan
ke BPBD.
Berdasarkan laporan itu, kami akan
buatkan SK tentang status kekeringan yang nantinya digunakan sebagai
dasar pemberian bantuan air bersih,” katanya. Begitu juga dengan
perusahaan atau komunitas lain yang ingin menyalurkan bantuan air bersih
ke desa-desa, kata dia, diminta melapor.
Hal itu dimaksudkan untuk memperlancar
koordinasi dengan BPBD agar tidak tumpang tindih dalam penyaluran
bantuan air bersih. ”Harapannya, semua bantuan sesuai sasaran dan
merata,” katanya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/blora-hadapi-kekeringan/