“Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi pusaka bersama untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia di tengah rongrongan yang bisa memecah belah NKRI,” ujar Firman.
Menurutnya, bangsa yang terdiri dari puluhan ribu kepulauan, suku, bangsa dan agama saat ini berada dalam pusaran darurat NKRI. Karenanya, penguatan ideologi Pancasila dinilai sudah menjadi kewajiban semua masyarakat bersama.
Hanya saja, Firman mengingatkan kepada pemerintah untuk berhati-hati dalam membubarkan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pemerintah diminta untuk lebih bijaksana dan mempelajari secara detail supaya tidak terjadi persoalan yang lebih pelik.
“Dalam anggaran dasar rumah tangga kan ada. Dipelajari, apakah memang bertentangan dengan empat pilar kebangsaan atau tidak. Kalau organisasi itu bertentangan dengan azas dan ideologi negara, disesuaikan dulu, diberi peringatan untuk menyesuaikan agar tidak muncul polemik di kemudian hari,” imbuh Firman.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mendukung sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pati, karena Pati selama ini menjadi satu daerah kecil yang dikenal dengan toleransi, persatuan dan kebersamaannya. Bisa dikatakan, Pati menjadi salah satu miniatur keberagamaan di Indonesia.
Haryanto sendiri melalui tagline “Guyub Rukun” yang dia bangun sejak menjadi Bupati Pati menjadi upaya untuk menyatukan umat dalam keberagaman. “Empat Pilar Kebangsaan sudah final, harga mati. NKRI didirikan para founding fathers, sudah diperhitungkan. Kalau ada pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi Pancasila, harus diantisipasi,” tandas Haryanto.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2017/05/11/115584/firman-soebagyo-gencarkan-sosialisasi-empat-pilar-di-pati.html