JEPON – Petani di Desa Kemiri, Kecamatan Jepon, Blora, mulai memanen bawang merah, kemarin. Tanaman itu menggunakan pupuk organik.
Hasil panen pun meningkat 30 persen
dibanding panen-panen sebelumnya. Warsi (45), salah seorang petani yang
dijumpai di lahan bengkok desa yang ditanami bawang merah menuturkan,
panen kali ini mengalami peningkatan hingga dua ton per hektare.
‘’Panen kedua kali ini mengalami peningkatan cukup bagus. Hal ini berkat digunakannya pupuk organik.
Satu hektare yang sebelumnya
menghasilkan 6 ton bawang merah, kini naik jadi 8 ton,’’ katanya. Tak
hanya itu, lanjut dia, bawang yang dihasilkan juga lebih besar.
‘’Alhamdulillah cukup memuaskan,’’ujarnya.
Pemupukan Teratur
Menurutnya, tak hanya panen yang
melimpah, harga bawang merah yang naik juga membuat para petani senang
dan mendapatkan hasil cukup bagus. ‘’Saat panen pertama, harga bawang
merah yang kecil sekitar Rp 25 ribu/kg dan yang besar Rp 30 ribu.
Namun panen kali ini, bawang yang besar
Rp 40 ribu/kg.’’ Selamet (47), petani lainnya mengemukakan, hasil panen
bawang merah kali ini cukup bagus dan tidak ada hama yang menyerang. Dia
merasa yakin, hal itu disebabkan tanamannya menggunakan pupuk organik.
‘’Cuaca yang bagus dan pemupukan yang
teratur membuat hasil panen meningkat,’’katanya. Dia mengaku tidak
kesulitan menjual hasil panen. Sebab, cukup banyak tengkulak yang datang
untuk membeli bawang merah tersebut.
‘’Saat panen seperti ini pengepul
biasanya datang ke sini dan nanti disalurkan ke pasar-pasar tradisional
di Blora dan sekitarnya,’’ ujarnya. Kepala Desa Kemiri Sutrisno
mangatakan, dengan hasil panen bawang merah yang begitu melimpah,
pemerintah desa turut bangga.
‘’Tentu ini sangat membanggakan bagi
pemerintah desa terlebih Desa Kemiri menjadi salah satu desa percontohan
pengolahan lahan pertanian di Kabupaten Blora. Ini menjadi salah satu
bukti keberhasilan petani di desa ini,’’tandasnya.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/panen-bawang-merah-meningkat-2/