KUDUS – Kerusakan jalan di Kabupaten Kudus sudah semakin berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun mengakui, sulit untuk mencapai
nol kerusakan pada akses penghubung, setidaknya potensi kerusakan dapat
diminimalkan. Strategi yang dijalankan saat sekarang yakni dengan
memperkuat pemeliharaan rutin.
Kadinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Sam’ani Intakoris menyatakan, bila kerusakan jalan tidak
terlalu berat, pemeliharaan rutin akan menjadi solusi ampuh untuk
percepatan penanganan.
Pasalnya, kegiatan tersebut jauh lebih singkat dapat dikerjakan dibandingkan menggelar proyek publik.
”Pelaksanaan dapat digelar
sewaktu-waktu,” katanya. Sebenarnya, mekanisme perbaikan jalan seperti
itu bukan tanpa pertanggungjawaban.
Pembelian sejumlah material dan biaya
operasional tentu dapat dipertanggungjawabkan. ”Dengan kondisi seperti
sekarang ini, respon cepat penanganan kerusakan jalan dapat melalui
pemeliharaan rutin,” jelasnya.
Prioritas
Diakuinya, hal tersebut memang tidak
dapat dilakukan pada kondisi jalan yang kondisinya sangat rusak parah.
Proyek publik berupa perbaikan jalan akan menangani persoalan tersebut
secara lebih komprehensif.
”Proyek perbaikan jalan tetap tidak
dapat ditinggalkan,” imbuhnya. Hingga saat ini jalan berkategori rusak
berat di Kabupaten Kudus masih sepanjang 54,494 kilometer.
Meskipun kerusakan mengalami peningkatan
saat musim penghujan ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu
mencapai 130,2 kilometer.
Panjang akses jalan yang rusak berat
diupayakan dikurangi setiap tahunnya dengan menyesuaikan kemampuan
keuangan Pemkab Kudus serta mempertimbangkan penanganan berskala
prioritas.
Cuaca ekstrem akhir-akhir ini
mengakibatkan peningkatan kerusakan jalan mencapai 40 persen
dibandingkan kondisi normal. Hal itu dipicu cuaca ekstrem berupa hujan
deras yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir. Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pemeliharaan-rutin-jadi-prioritas/