BLORA – Masyarakat
diminta melaporkan jika mengetahui adanya petugas yang menarik pungutan
dalam melaksanakan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting
(Upsus Siwab).
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
Blora Wahyu Agustini menegaskan, program Upsus Siwab merupakan program
nasional yang anggarannya bersumber dari APBN.
Menurutnya, dalam program tersebut
pemerintah menggratiskan biaya kawin suntik atau inseminasi buatan (IB)
ternak sapi satu hingga dua kali. “Jadi, kalau menjumpai adanya
pungutan, segera laporkan kepada kami.
Kami akan berikan tindakan pada oknum
petugas tersebut,” ujarnya, kemarin. Namun agar tidak timbul fitnah,
Wahyu Agustini meminta pelapor menyertakan identitas yang jelas dan
bukti dari pelaporan tersebut.
“Silakan nomor ponsel saya dicatat.
Kalau ada petugas Upsus Siwab yang melakukan pungutan, silahkan lapor ke
saya. Atau datang langsung ke kantor kami untuk menyampaikan laporan,”
katanya.
Wahyu Agustini yang juga mantan Kepala
Badan Lingkungan Hidup (BLH) menjelaskan, program Upsus Siwab dimulai
Maret hingga Desember 2017 dengan sasaran sebanyak 79.432 ekor sapi
indukan wajib bunting.
Jika ada pemberian IB sebelum Maret,
tidak masuk kategori program Upsus Siwab. Lebih lanjut Wahyu Agustini
menjelaskan, sebelum petugas memberikan IB gratis dalam program Upsus
Siwab, terlebih dahulu harus dipastikan ternak sapi dalam keadaan sehat
serta tidak mengalami gangguan reproduksi.
Pihaknya telah mengerahkan petugas untuk
melakukan pendataan sekaligus mengidentifikasi sapi betina indukan yang
memenuhi kriteria diberikan IB gratis.
“Dari sekitar 89.881 ekor sapi betina
dewasa di Blora, yang sudah dilakukan identifikasi baru sekitar 28.830
ekor. Dari 28.830 ekor itupun tidak semuanya memenuhi kriteria untuk
diberikan IB gratis dalam program Upsus Siwab,” katanya.
Memenuhi Kriteria
Menurutnya, sapi yang sudah
diindentifikasi dan dinyatakan memenuhi kriteria, bisa langsung
diberikan IB jika sapi tersebut telah menunjukan tanda-tanda birahi.
Namun jika masih belum ada tanda-tanda birahi, pihaknya meminta warga
untuk memantau sapi tersebut.
“Dan ketika saat pemantauan itu ternyata
sapi menunjukan birahi, segera saja laporkan kepada petugas di setiap
kecamatan,” katanya.
Wahyu Agustini mengemukakan waktu yang
paling efektif untuk memberikan IB adalah pagi atau sore hari ketika
cuaca tidak panas. “Rentang waktu antara identifikasi dengan pemberian
IB tidak ditentukan.
Bisa saja saat dilakukan identifikasi
itu petugas langsung memberikan IB jika ternyata sapi memenuhi kriteria
dan menunjukan tanda-tanda birahi,” ujar dia.
Sekadar diketahui, Upsus Siwab merupakan
program nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi belum lama ini. Upsus
Siwab dilaksanakan dalam rangka percepatan peningkatan populasi sapi di
Indonesia.
Upaya itu dilakukan sebagai wujud
komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan
Presiden Jokowi. Di Blora, jumlah populasi sapi mencapai sekitar 222.718
ekor dan merupakan tertinggi di Jateng. Dari jumlah tersebut, 89.881
ekor diantaranya adalah sapi betina dewasa.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/program-sapi-indukan-bebas-pungutan/