TRANGKIL – Pupuk kimia dirasa lebih
memberikan efek yang nyata ketimbang menggunakan pupuk organik. Hal
inilah yang menjadi dasar para petani tak melirik pupuk organik. Pupuk
organik dinilai lebih lambat dalam memberikan peningkatan pertumbuhan
tanaman.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)
Trangkil Harsiwi menyatakan, jika petani kurang menyukai pupuk organik.
Sehingga jarang petani yang mau membeli pupuk organik. ”Sampai saat ini
penyerapan pupuk organik bersubsidi masih sedikit di tingkat petani,”
katanya kemarin.
Ia mengakui, jika pupuk kimia memang
memberikan efek yang cepat. Meski demikian pupuk kimia akan memberikan
dampak buruk jika penggunaannya salah. ”Jika penggunaan berlebih malah
akan memberikan dampak buruk. Seperti mudah terserang hama dan tanah
menjadi tidak subur,” imbuhnya.
Sedangkan pupuk organik jika
digunakan dalam jangka panjang memberikan manfaat besar. Namun hal ini
kurang disadari, karena petani cenderung suka yang instan.
”Petani inginnya instan. Sehingga
tetap pakai kimia karena efeknya cepat, tetapi dalam jangka panjang bisa
merusak. Namun jika pakai organik memang efek lambat tapi dalam jangka
panjang sangat bagus,” tuturnya.
Selain itu penggunaan pupuk organik
dirasa lebih aman untuk kesehatan. Penggunaan pupuk kimia untuk pangan,
dirasa membahayakan jika tidak sesuai aturan. ”Ya harapannya penggunaan
kimia dikurangi dan penggunaan pupuk organik bisa dimaksimalkan,”
tandasnya. Sumber Berita : https://www.patikab.go.id/v2/id/2017/05/13/pupuk-organik-tak-dilirik-petani/