Balikpapan, Kominfo – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1438
H, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memastikan kesiapan
jaringan telekomunikasi melalui pengujian kualitas layanan. "Uji
jaringan telekomunikasi juga dilakukan untuk antisipasi potensi
peningkatan serta pergerakan trafik telekomunikasi, khususnya saat arus
mudik, hari raya, dan arus balik lebaran," kata Komisioner BRTI,
Muhammad Imam Nashiruddin dalam Konferensi Pers BRTI di Balikpapan,
Kalimantan Timur, Senin (05/06/2017) minggu ini.
Konferensi pers
bertema “Evaluasi Kesiapan Jaringan Telekomunikasi untuk Melayani Arus
Mudik dan Idul Fitri 1438H/2017” itu dihadiri perwakilan Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi
Seluruh Indonesia (ATSI), perwakilan Pemerintah Kota Balikpapan, serta
operator penyelenggara telekomunikasi di Balikpapan. “Acara ini
merupakan kegiatan rutin dalam rangka pemaparan publik mengenai kesiapan
operator dan antisipasi yang perlu dilakukan. Jaringan telekomunikasi
harus dipastikan mampu menampung kapasitas dan melayani mobilitas
masyarakat Indonesia yang akan mudik. Hal ini merupakan salah satu
pelaksanaan Tupoksi BRTI untuk memantau penerapan standar kualitas
layanan oleh operator,” ujar Imam.
Pengujian kesiapan jaringan
telekomunikasi telah dilaksanakan serentak di tujuh kota di Indonesia,
antara lain Medan (Sumatera Utara), Padang (Sumatera Barat), Batam
(Kepulauan Riau), Lampung, DKI Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Semarang
(Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan
Makassar (Sulawesi Selatan).
Mengenai kondisi di Balikpapan,
menurut Imam Nashiruddin diperkirakan akan menjadi salah satu titik
utama keberangkatan mudik. "Hampis sama dengan Jakarta dan Batam,
penduduk di Balikpapan didominasi pendatang yang sebagian besar berasal
dari kota-kota di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang akan menjadi
kota tujuan arus mudik," paparnya.
Guna memastikan kualitas layanan,
pengujian jaringan dilakukan atas dua kategori yaitu jaringan
telekomunikasi dan fasilitas pendukung. Menurut Imam, pengujian jaringan
telekomunikasi seluler mencakup empat hal. Pertama, kualitas layanan
telepon antara lain tingkat keberhasilan panggil, kegagalan panggilan,
kualitas suara serta lama waktu sambung. Kedua, kualitas layanan SMS
dengan parameter uji antara lain tingkat keberhasilan pengiriman dan
lama pengiriman SMS. Ketiga, kualitas layanan mobile internet yang diuji
dengan parameter kecepatan rata-rata unduh dan tingkat keberhasilan
unduh. "Keempat adalah kualitas cakupan mobilitas diuji dengan
menggunakan parameter kualitas sinyal seluler di sepanjang rute
jalan-jalan utama di Kota Balikpapan," papar Imam.
Pengujian jaringan
telekomunikasi sesuai paparan Imam Nashiruddin dilakukan dengan metode
static-test pada titik-titik yang diperkirakan menjadi keberangkatan
mudik dari Balikpapan yang mencakup Bandara Sultan Aji Muhammad untuk
moda pesawat terbang, Pelabuhan Semayang untuk moda angkutan laut dan
Terminal Bus Batu Ampar untuk moda angkutan darat.
"Selain itu juga
dilakukan metode drive test seluruh jaringan operator untuk mengetahui
kualitas layanan dan kualitas sinyal seluler di jalan utama Kota
Balikpapan. Dari hasil uji petik tersebut, secara keseluruhan
menunjukkan hasil yang baik dan dinyatakan bahwa jaringan
telekomunikasi seluler di Balikpapan dinyatakan siap melayani arus
mudik, lebaran dan arus balik tahun 2017," jelasnya.
Meskipun
demikian, BRTI tetap minta operator untuk meningkatkan kualitas layanan
dan jangkauan mobilitasnya. "Di Pelabuhan Laut Semayang, operator
Indosat diminta untuk segera memperbaiki kualitas suara, sedangkan
operator Smartfren diminta untuk segera memperbaiki kualitas suara dan
kecepatan rata-rata unduh-nya. Di Terminal Bus Batu Ampar, Smartfren
juga diminta untuk segera memperbaiki kecepatan rata-rata unduh-nya.
Sedangkan untuk jalan-jalan utama di Balikpapan, operator XL dan
Smartfren diminta untuk memperbaiki mobility coverage khususnya jaringan
mobile internet pada beberapa titik yang masih belum baik," papar Imam.
Guna
memastikan kesiapan fasilitas pendukung mudik, BRTI juga melakukan
kunjungan ke operator seluler dan operator telekomunikasi. "Pada
kunjungan tersebut dilakukan pengecekan fasilitas pelayanan pelanggan
dan call center, distribusi voucher, network operation center atau
command center, disaster recovery management, serta fasilitas pendukung
lainnya," tambahnya.
Melalui pengujian kedua kategori tersebut,
diharapkan performansi jaringan dapat terpantau dengan baik, sehingga
para operator telekomunikasi mampu melayani pelanggan dengan tetap
memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, khususnya dalam mengantisipasi
peningkatan dan pergerakan trafik saat arus mudik, hari raya, dan arus
balik lebaran tahun 2017.
Dalam konferensi pers tersebut, selain
Muhammad Imam Nachiruddin, hadir pula Deputi EVP Infrastucture Telkom
Regional 6 Machsus Apriyono, Head of Sales Indosat Kalimantan Dody
Kusuma, GM ICT Telkomsel Regional Kalimantan Harsetyo Pramono, dan
Sales Manager XL Sustya Regional. Sementara dari 3 dan Smartfren
diwakili GM Technical Sumatera dan Kalimantan Lutfi Rinaldi dan Regional
Network Operation Manager Regional Sulawesi dan Kalimantan Smratfren
Arifuddin Said.
Hadir pula perwakilan Dinas Kominfo Kota Balikpapan Tatang Sudirja dan dari Loka Monitor Balikpapan diwakili oleh Heriyanto.
Sumber Berita : https://www.kominfo.go.id/content/detail/9817/antisipasi-arus-mudik-lebaran-brti-uji-kualitas-layanan-telekomunikasi/0/berita_satker