REMBANG- Balai eks-psikotik Kabupaten Rembang hingga
kini belum juga memiliki tenaga fungsional khusus bidang sosial.
Kondisi itu sudah terjadi sejak balai tersebut pertama kali berdiri pada
1997 hingga 2017 ini.
Akibat kondisi itu, pegawai lain yang tidak memiliki latar belakang
tenaga sosial terpaksa menutup kekurangan dengan melakukan pekerjaan
tambahan. Akibatnya, beberapa aspek penanganan eks-psikotik atau orang
dengan latar belakang gangguan jiwa di sana menjadi kurang optimal.
Plt Kepala Balai Eks-psikotik Pangrukti Mulya, Padmono menyatakan,
idealnya tenaga fungsional bidang sosial yang harus dimiliki sebuah
balai adalah satu banding lima. Artinya, satu tenaga sosial bisa
menangani lima eks-psikotik untuk bimbingan. ”Tenaga sosial kami hingga
sekarang belum punya. Pernah mengajukan tetapi belum diberikan.
Akibatnya kami harus memaksimalkan 22 tenaga yang terdiri dari 11
kontrak dan 11 PNS untuk penanganan tugas tersebut. Fungsi rehabilitas
kami jadi tidak maksimal,”terang Padmono.
Pemulihan
Menurut Padmono, seharusnya tenaga sosial adalah orang ahli di bidang
pekerjaan sosial yang memang sejak di bangku kuliah sudah terlatih
menangani eks-psikotik. Tenaga sosial tersebut yang sejatinya memiliki
keahlian khusus dalam pemulihan eks-psikotik. ”Mereka tahu persis
permasalahan yang dialami oleh para penghuni. Karena tidak ada,
bimbingan keseluruhan penghuni dilakukan pegawai yang pada dasarnya
tidak memiliki basis keilmuan tenaga sosial,”ujarnya.
Meskipun tidak memiliki tenaga fungsional bidang sosial, ia
menegaskan, keberadaan penghuni di Balai Eks-psikotik tetap diusahakan
dilayani secara maksimal. Beberapa kendala yang justru menjadi
penghambat utama adalah para penghuni di balai bukan hanya eks-psikotik
saja melainkan juga dari kalangan lainnya. ”Sekarang ada 105 penghuni
balai, 44 perempuan dan 65 lakilaki. Seharusnya mereka yang tinggal di
sini golongan ekspsikotik. Orang gangguan jiwa yang sudah pernah
ditangani medis. Tapi kenyataanya tidak. Semua hasil razia langsung
dibawa ke sini tanpa terlebih dahulu diobati ke rumah sakit
jiwa,”imbuhnya.
Ia menyebutkan, kondisi itu yang membuat banyak penghuni Balai
Eks-psikotik Pangrukti Mulya sering kabur. Mereka yang kabur kebanyakan
adalah penghuni yang memang belum pernah mendapatkan penanganan medis.
Sumber berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/balai-eks-psikotik-rembang-butuh-tenaga-sosial/