BREBES -Arus mudik
Lebaran 2017 diprediksi mencapai puncak pada Kamis (22/6) malam hingga
Jumat (23/6) malam. Masih ada sekitar 1,5 juta calon pemudik yang belum
meninggalkan Jakarta.
Mereka mulai keluar Ibu Kota secara
bertahap mulai semalam sampai Sabtu (24/6) pagi. ”Mulai malam ini
(semalam-Red) arus kendaraan akan padat setelah pulang kerja. Besok
(Jumat ini), seharian diprediksi akan padat terus sampai malam. Sabtu
mulai turun,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri
Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri.
Martinus mengatakan, untuk membantu
kelancaran arus lalu lintas di gerbang tol Cikarang Utama pada tol
Jakarta-Cikampek, pihaknya telah meminta petugas tol membagikan kartu
tol secara langsung kepada pengemudi jika terjadi antrean. ”Di Cikarang
Utama petugas jemput bola,” ujarnya.
Di gerbang tol Palimanan, jumlah gardu
yang digunakan untuk kendaraan yang menuju ke arah timur akan
dimaksimalkan. Di gerbang tol Kaligangsa menuju jalan tol darurat
Brebes-Gringsing (Batang), pihaknya akan menerapkan diskresi dengan
menggratiskan tol jika terjadi antrean panjang.
”Jika di Kaligangsa antrean lebih dari
tiga kilometer, akan digratiskan,” katanya. Kemarin, ratusan kendaraan
pemudik dari arah Jakarta terpaksa antre di Gerbang Tol Brebes Timur
(Brexit) selama sekitar satu jam untuk membayar tol.
Itu terjadi menyusul meningkatnya volume
kendaraan pemudik dari Jakarta yang menuju ke Jawa Tengah. Dibanding
hari sebelumnya, volume kendaraan pemudik yang melintas di tol Brexit
naik 40 persen. Akibatnya, antrean juga terjadi di gerbang tol
Kaligangsa, pintu masuk ke tol darurat Brebes-Batang.
Di jalur pantura Brebes, antrean juga
cukup panjang akibat tertahan oleh perpotongan arus kendaraan di simpang
tiga Brexit. Di Tol Brexit, selain kendaraan yang akan membayar di
gardu tol, antrean juga dialami kendaraan yang akan keluar tol menuju
jalur pantura Brebes melalui simpang tiga Brexit. Di titik itu, untuk
mengurai antrean petugas memberlakukan pola 3-1. Kendaraan dari tol
diprioritaskan masuk ke jalur pantura melalui tiga lajur.
Adapun kendaraan dari arah Kota Brebes
di jalur pantura ditahan beberapa menit. Akibatnya, arus di jalur
pantura mulai simpang tiga Brexit hingga ruas pantura Desa Pesantunan,
Kecamatan Wanasari, Brebes, tersendat. Kondisi itu diperparah
meningkatnya aktivitas masyarakat yang menyeberang jalan di Pasar Induk
Brebes.
Antrean di Brexit dan jalur pantura
mulai terurai pada Kamis siang setelah polisi menerapkan pola 3-1 dan
menarik arus selama kurang lebih satu jam, pukul 10.00-11.00. Untuk
mengecek kondisi di lapangan, Kepala Korlantas Polri Irjen Royke Lumowa
turut berpatroli dengan sepeda motor.
Diperkirakan volume kendaraan pemudik
yang melintasi Brexit dan jalur pantura Brebes terus meningkat hingga
Jumat yang diprediksi menjadi puncak arus mudik Lebaran tahun ini.
”Tadi, saya terjebak antrean saat masuk Gerbang Tol Brexit sekitar satu
jam. Perjalanan dari Jakarta, umumnya lancar, hanya ada hambatan di
beberapa titik saat masuk gerbang tol,” tutur Akhmad Gozali (45),
pemudik asal Bekasi tujuan Semarang.
Data pengelola Tol Kanci-Pejagan,
Pemalang menyebutkan, jumlah kendaraan pemudik yang melalui pintu keluar
Brebes Timur 27.501 unit. Kendaraan yang masuk tol darurat melalui
gerbang tol Kaligangsa 19.822 unit. Sementara, jumlah kendaraan pemudik
yang keluar di pintu tol Pejagan 18.526 unit dan Brebes Barat 4.526
unit.
Kasat Lantas Polres Brebes AKPArfan
Zulkan Sipayung mengatakan, arus lalu lintas pemudik pada H-3 Lebaran
meningkat sekitar 40 persen. ”Kepadatan kendaraan pemudik sudah terurai
di Pejagan. Kepadatan arus berpindah ke jalur pantura sepanjang tiga
kilometer,” katanya. ”Sekarang sudah tidak ada antrean. Pola 3:1 kami
terapkan secara situasional. Jika arus lalu lintas meningkat tajam, maka
pola itu akan diterapkan dari Brebes sampai Kota Tegal,”
18 Gardu Tol
Irjen Royke Lumowa mengatakan, belum
seluruh penduduk Jakarta yang akan mudik ke Jateng memulai perjalanan.
Jalan di Jakarta masih cukup padat, sehingga kemungkinan terjadi
lonjakan saat mereka pulang kampung. ”Mudah-mudahan besok mereka pulang
bertahap sehingga pada Jumat dan Sabtu tidak melonjak tajam,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan itu, pihaknya akan membuka tol darurat
untuk mengurai kemacetan, meski hanya dibuka selama 12 jam.
”Kalau terjadi kemacetan hebat, tetap
akan kami buka pada malam hari agar bisa menampung kendaraan pemudik,”
katanya. Kepala Cabang Pengelola Jalan Tol Kanci Pejagan Pemalang,
Zulmarlian Iskandar mengungkapkan, untuk mengantisipasi peningkatan
volume kendaraan di dalam tol itu, pihaknya membuka 18 gardu pembayaran
tol, yakni 10 di Kaligangsa dan delapan di Brebes Timur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
mengatakan, jika tol darurat terlalu berdebu, arus mudik akan dilewatkan
ke jalur pantura. Demikian pula jika terjadi kerusakan parah, tol akan
ditutup sementara. Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jumat-malam-puncak-mudik/