KUDUS – Kendaraan
pemudik dari luar kota mulai terlihat melintas di jalur Pantura Timur
Kudus-Pati, Selasa (20/6). Meski demikian, jumlahnya belum terlalu
banyak.
Diperkirakan jumlah pemudik yang
melintas baik yang langsung mengarah ke Pati melalui Jalan Lingkar
Tenggara maupun singgah di kawasan perkotaan hingga akhir pekan ini akan
semakin meningkat.
Pantauan Suara Merdeka, sejak dimulainya
Operasi Ramadniya, Senin (19/6), kendaraan roda empat dan roda dua luar
kota mulai melintas. Jumlah mobil dan motor pemudik biasanya meningkat
saat sore hingga malam hari. Hanya saja, secara umum penambahan
kendaraan dari luar daerah belum begitu berdampak pada jalur utama
Pantura Timur Kudus-Pati.
Menurut Kapolres Kudus, target utama
pengamanan Ramadniya tahun ini tidak hanya kelancaran arus lalu lintas
semata. Pihaknya juga mengantisipasi potensi gangguan keamanan yang
sewaktu-waktu dapat muncul, termasuk kejahatan jalanan. ”Di titik-titik
rawan sudah disiapkan anggota untuk memantau,” jelasnya.
Konsentrasi pantauan pergerakan pemudik
di Pantura Timur sudah mulai ditingkatkan sejak H-7. Aksi-aksi kejahatan
di jalanan seperti pemerasan hingga bajing loncat, diantasipasi. Namun
begitu, sejauh ini di lapangan belum ditemukan kendala berarti.
Diakuinya, sejumlah kejahatan
menunjukkan kecenderungan meningkat jelang Lebaran. Tidak menutup
kemungkinan hal itu juga mengincar warga Kota Keretek dan juga pemudik.
”Kami memantau jalur yang akan digunakan pemudik,” imbuhnya.
Pantura
Salah satu yang mendapat perhatian utama
yakni jalur Pantura Timur Kudus-Pati. Pihaknya memperkirakan arus lalu
lintas di kawasan tersebut akan dipadati pengguna jalan jelang perayaan
keagamaan. Tidak hanya sisi keamanan saja yang dipantau, tetapi juga
kelancarannya. Salah satu antisipasi yang dilakukan yaknin dengan
mengoptimalkan patroli di kawasan tersebut.
Selama ini, unit patroli Sabhara secara
periodik memantau kawasan itu. Pantauan juga dilakukan unit lainnya
ditambah dengan Polsek setempat. ”Patroli yang ada kami tingkatkan
frekwensinya,” jelasnya. Tidak hanya di Pantura Timur, kawasan perkotaan
khususnya pusat publik juga mendapat perhatian. Dia meyakini, potensi
kejahatan juga dapat terjadi di wilayah itu.
Tindak kejahatan seperti curas, curat,
penipuan dan uang palsu biasanya marak menjelang Lebaran. Di berbagai
sudut pusat publik, pihaknya akan menempatkan personel. Keberadaan
petugas di tempat itu tidak dimaksudkan sebagai pertanda suasana Kudus
sedang tidak aman. ”Hal itu dilakukan semata- mata untuk mengantisipasi
potensi kejahatan di wilayah tersebut,” jelasnya. Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pemudik-mulai-melintasi-kudus/