JEPARA – Pembangunan rumah khusus nelayan di Desa Kedung Malang Kecamatan Kedung telah menunjukkan progress yang cukup menjanjikan.
Saat ini tengah dilakukan proses
pembangunan untuk mencapai target 50 unit selama tahun ini. Selain itu,
sudah dipastikan pula jika nantinya rumah khusus nelayan akan dihuni
dengan sistem sewa murah.
Selain itu, dimungkinkan pula rumah yang
sudah rampung pembangunannya bisa segera dihuni. “Soal operasional
seperti apa, belum dibahas.
Tapi jika memungkinkan dan tidak
mengganggu proses pembangunan lainnya, rumah yang sudah jadi bisa segera
ditempati,” terang Kepala Bidang Perumahan pada Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman (Dipermakim) Jepara Anisah Salmah.
Rencana awal, jelas Anisah, rumah khusus
yang dibangun dengan teknologi Risha (rumah instan, sederhana dan
sehat) itu memang baru bisa ditempati setelah proses serah terima dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ke Pemerintah Daerah.
Melakukan Survei
Adapun saat ini sudah ada 20 kopel deret
(40 unit) yang sudah jadi hasil pembangunan tahun lalu. Sementara tahun
ini ditarget sebanyak 25 kopel (50 unit).
Nantinya yang menempati fasilitas
tersebut adalah warga sekitar. Disperkim pun telah meminta kepala desa
setempat untuk melakukan survei terhadap nelayan di desanya yang belum
memiliki rumah.
Namun rumah tersebut tidak secara khusus diperuntukkan bagi warga Kedung Malang saja. “Desa hanya menyurvei.
Tapi yang menentukan siapa penghuninya
tetap kita. Tidak hanya untuk nelayan Kedung Malang, tapi nelayan
umumnya. Bisa juga dari Karangaji, Panggung dan sekitarnya,” tambahnya.
Sementara itu, sesuai dengan sosialisasi
yang dilakukan pada awal pembangunan, di Kedung Malang akan dibangun
sebanyak 200 unit rumah khusus nelayan. Rumah dibangun dengan tipe 36 di
atas lahan seluas 2,1 hektare milik Pemkab Jepara. Satu unit rumah
senilai Rp 115 juta.
Sebelumnya, Kepala Desa Kedung Malang
memang berharap rumah bisa ditempati meski belum keseluruhan jadi.
Dirinya juga mengaku jika sudah melakukan pendataan terhadap calon
penghuni.
“Tapi yang menentukan tetap pemda. Itu
lebih baik untuk menghindari kecemburuan di masyarakat,” kata dia. Tahun
lalu, tambahnya, sudah terbangun 40 unit. Sementara sejak Januari tahun
ini sudah terbangun 10 unit. Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/rumah-sewa-murah-untuk-nelayan/