Cari Blog Ini

Kamis, 08 Juni 2017

Setiap Warga Terima Telur 1 Kg Pasar Murah di Desa Banjarsari

PATI – Penyelenggaraan pasar murah sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya lonjakan harga barang kebutuhan menjelang Lebaran berlangsung di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati, kemarin.
Kegiatan itu diselenggarakan Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Dinas Peternakan Hewan, dan Bulog Sub-Divre Pati.
Dalam kesempatan tersebut, warga desa setempat tidak hanya diberi kesempatan berbelanja barang-barang kebutuhan, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir dengan harga yang murah, tetapi juga mendapat jatah telur ayam secara cuma-cuma.
Masing-masing warga, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Effendi, mendapat pembagian telur satu kilogram. Barang kebutuhan tersebut jika membeli di pasar seharga Rp 20.000/kg.
Berkait dengan barang kebutuhan yang dusedikan, kata dia, untuk gula pasir harga umum Rp 11.500/kg, dijual Rp 12.000/kg. Untuk bawang merah Rp 15.000/kg dan bawang putih Rp 25.000/kg.
Adapun beras yang dijual Bulog, kata dia, ada dua jenis harga, yakni Rp 9.000/kg dan Rp 10.000/kg. ‘’Untuk minyak goreng, mulai dari 2 liter Rp 24.000, tapi juga ada yang 1 liter Rp 12.000 dan Rp 11.000,’’ ujarnya.
Genangan
Dipilihnya lokasi di desa tersebut, masih kata Muhtar Effendi, karena kondisi warga desa yang bersangkutan, pada musim tanam (MT) I mengalami gagal panen. Penyebabnya, banyak lahan pertanian yang tergenang banjir. Kata dia, lokasi desa tersebut tepat di pinggir alur Kali Juwana.
Bila musim hujan, banjir tak bisa dihindari. Apalagi, saat ini kondisi alur kali tersebut juga sudah kembali memngalami pendangkalan akibat tingginya sedimentasi. Di sisi lain, untuk alur kali itu mempunyai banyak anak kali yang berhulu di Pegunungan Kendeng Utara dan Lereng Muria.
Dampak dari bencana tersebut, warga di desa itu bisa lebih cepat untuk kembali menanam padi pada MT II. Rata-rata, kini tanaman padi mulai berbuah, sehingga menjelang Lebaran nanti sudah ada yang panen.
Dengan begitu, peresdiaan pangan bagi warga setempat tidak ada masalah. Mengingat hal tersebut, maka disarankan agar selesai panen MT II segera mempersiapkan MTIII. ‘’Tapi jangan menanam padi lagi.
Sebaiknya pada MT berikutnya diselingi menanam palawija, baik kedelai maupun kacang hijau. Sebab, per 1 Juli nanti suplai air dari Waduk Kedungombo sudah ditutup,’’ katanya.
Sampai Oktober mendatang, berlangsung perbaikan seluruh jaringan irigasi Jragung, Tuntang, Serang, Lusi dan Juwana (Jratunseluna. ‘’Karena itu, MT I untuk padi, baru bisa dimulai 1 Oktober 2017 -Maret 2018,’’ imbuh Muhtar Effendi.

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/setiap-warga-terima-telur-1-kg/