PATI – Penyelenggaraan
pasar murah sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya lonjakan harga
barang kebutuhan menjelang Lebaran berlangsung di Desa Banjarsari,
Kecamatan Gabus, Pati, kemarin.
Kegiatan itu diselenggarakan Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Dinas Peternakan Hewan, dan Bulog Sub-Divre Pati.
Dalam kesempatan tersebut, warga desa
setempat tidak hanya diberi kesempatan berbelanja barang-barang
kebutuhan, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir dengan harga
yang murah, tetapi juga mendapat jatah telur ayam secara cuma-cuma.
Masing-masing warga, kata Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Effendi, mendapat pembagian telur satu
kilogram. Barang kebutuhan tersebut jika membeli di pasar seharga Rp
20.000/kg.
Berkait dengan barang kebutuhan yang
dusedikan, kata dia, untuk gula pasir harga umum Rp 11.500/kg, dijual Rp
12.000/kg. Untuk bawang merah Rp 15.000/kg dan bawang putih Rp
25.000/kg.
Adapun beras yang dijual Bulog, kata
dia, ada dua jenis harga, yakni Rp 9.000/kg dan Rp 10.000/kg. ‘’Untuk
minyak goreng, mulai dari 2 liter Rp 24.000, tapi juga ada yang 1 liter
Rp 12.000 dan Rp 11.000,’’ ujarnya.
Genangan
Dipilihnya lokasi di desa tersebut,
masih kata Muhtar Effendi, karena kondisi warga desa yang bersangkutan,
pada musim tanam (MT) I mengalami gagal panen. Penyebabnya, banyak lahan
pertanian yang tergenang banjir. Kata dia, lokasi desa tersebut tepat
di pinggir alur Kali Juwana.
Bila musim hujan, banjir tak bisa
dihindari. Apalagi, saat ini kondisi alur kali tersebut juga sudah
kembali memngalami pendangkalan akibat tingginya sedimentasi. Di sisi
lain, untuk alur kali itu mempunyai banyak anak kali yang berhulu di
Pegunungan Kendeng Utara dan Lereng Muria.
Dampak dari bencana tersebut, warga di
desa itu bisa lebih cepat untuk kembali menanam padi pada MT II.
Rata-rata, kini tanaman padi mulai berbuah, sehingga menjelang Lebaran
nanti sudah ada yang panen.
Dengan begitu, peresdiaan pangan bagi
warga setempat tidak ada masalah. Mengingat hal tersebut, maka
disarankan agar selesai panen MT II segera mempersiapkan MTIII. ‘’Tapi
jangan menanam padi lagi.
Sebaiknya pada MT berikutnya diselingi
menanam palawija, baik kedelai maupun kacang hijau. Sebab, per 1 Juli
nanti suplai air dari Waduk Kedungombo sudah ditutup,’’ katanya.
Sampai Oktober mendatang, berlangsung
perbaikan seluruh jaringan irigasi Jragung, Tuntang, Serang, Lusi dan
Juwana (Jratunseluna. ‘’Karena itu, MT I untuk padi, baru bisa dimulai 1
Oktober 2017 -Maret 2018,’’ imbuh Muhtar Effendi.Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/setiap-warga-terima-telur-1-kg/