Cari Blog Ini

Sabtu, 17 Juni 2017

Tol Bawen-Salatiga Siap 24 Jam

SEMARANG – Jalan tol Bawen-Salatiga siap difungsikan 24 jam untuk jalur mudik dan balik Idul Fitri 2017. Kapolres Semarang, AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso menyampaikan hal itu setelah survei gabungan, Kamis (15/6) malam.
Hadir dalam pengecekan itu, unsur PTTrans Marga Jateng (TMJ), Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, dan Sat Lantas Polres Semarang dan Salatiga. ‘’Mulai simpang susun tol Bawen sampai exit tol Salatiga saat Operasi Ramadnia Candi 2017 dapat difungsikan dari pagi sampai malam hari,’’ kata Kapolres Semarang.
Meski demikian, penggunaan tol Bawen- Salatiga yang semula dimulai H-7 Idul Fitri, tetap melihat perkembangan situasi di lapangan. Meski demikian, pengelola jalan tol sudah mempersiapkan rest area di Km 49.
Lokasi tersebut selain dilengkapi tempat istirahat, mushala, tim kesehatan, derek, dan kamar kecil, juga disediakan warung sederhana serta SPBU takar yang dikelola PT Pertamina. ‘’PT Pertamina siap melayani pemudik dan sudah menempatkan petugas jaga dengan sistem bergantian tiap delapan jam,’’ tandasnya.
Dengan rencana tersebut, pengamanan dari petugas gabungan Polres Semarang dan dukungan personel Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah akan diintensifkan. Termasuk, memperbanyak frekuensi patroli jalan raya. ‘’Kecepatan maksimal yang direkomendasikan 80 km/jam. Tol dibuka untuk kendaraan golongan I nonbus,’’ tegasnya.
Berdasar pantauan Suara Merdeka, kondisi jalan tol sepanjang 17,5 km tersebut sudah layak digunakan. Bahkan ketika hujan deras di Km 45 + 800 Pabelan, Kabupaten Semarang, mobil rombongan dapat melintas dengan lancar. Kondisi lintasan dua arah juga terpantau tanpa genangan atau lumpur. Direktur Teknik dan Operasi PTTrans Marga Jateng Ali Zainal Abidin menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan sarana-prasarana bagi mudik, termasuk pasokan air bersih di rest area KM 49. ‘’Air akan dipasok otomatis 24 jam dari instalasi sumur pantek, demikian halnya dengan penerangan. Semua siap digunakan,’’imbuhnya.
Ketika ditanya tentang penerangan jalan tol, Ali Zainal menjabarkan, lampu penerangan hanya ditempatkan di simpang susun, titik pertemuan arus, serta di sekitar gerbang tol. Itu sesuai dengan ketentuan pemerintah yang mengatur fasilitas tol antarkota. ‘’Penerangan jalan umum hanya ada di gerbang tol dan lokasi pertemuan arus kendaraan. Yang utama kondisi pengendara dan kendaraan harus prima. Patuhi semua rambu dan larangan,’’ tandasnya.
Perlintasan Sebidang
Sementara itu, ada 25 perlintasan sebidang di ruas tol Solo-Kertosono (Soker) di Sragen. Perlintasan sebidang itu mendapat perhatian dari pihak Satlantas Polres Sragen dan dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen. Bahkan enam perlintasan di antaranya mendapat perhatian khusus, karena ramai menjadi perlintasan warga. Enam perlintasan sebidang yang mendapat perhatian ekstra itu adalah perlintasan di Krikilan, Karangmalang, Pringanom, Purwosuman, Tangkil, dan Gondang. ‘’Selain dijaga Linmas, kami juga menempatkan anggota di enam perlintasan sebidang ramai dilintasi warga,’’ kata Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mewakili Kapolres AKBP Cahyo Widiarso.
Erna mengungkapkan, sebelum menjaga perlintasan sebidang, Linmas akan diberi pelatihan dan pengarahan. Tol Soker di Sragen sepanjang 29,9 km dan melewati 20 desa serta satu kelurahan di enam kecamatan. Untuk mendukung arus mudik, akan disiagakan dua posko Lebaran, yakni di STA36 simpang susun (SS) atau interchange (IC) Sragen di Pungkruk, Sidoharjo serta di pintu keluar Paldaplang, Kebonbimo, Ngrampal (STA46).
Posko akan dijaga petugas dari PT Solo Ngawi Jaya (SNJ), Satlantas, dan Dishub Sragen. Posko juga disiagakan petugas kesehatan, ambulans, mobil derek, montir, dan pom bensin mobile. Erna juga mengungkapkan, berdasar pengalaman pemanfaatan tol Soker tahun lalu, ada para pemudik yang kelelahan, mobil mogok, atau kehabisan bensin. Karena itu, petugas akan mengantisipasinya. Secara umum, Sragen sudah siap menghadapi pemanfaatan tol Soker, mulai dari IC Ngasem dan IC Klodran hingga ke IC Widodaren di Ngawi, Jawa Timur.
Untuk arus mudik Lebaran, tol dibuka dari arah Barat ke Timur atau dari arah Solo ke Ngawi pada 19 Juni-26 Juni. Sebaliknya, arus balik Lebaran dari arah Timur ke Barat atau Ngawi ke Solo mulai 27 Juni-2 Juli. Selama fungsional, ruas tol penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur itu hanya dibuka untuk kendaraan pribadi saja. Waktu pembukaan ruas tol mulai pukul 06.00 hingga 17.00. ‘’Untuk kecepatan yang diperbolehkan 40 km/jam dan semua pemudik diminta tidak berhenti di tengah jalan dan harus menaati rambu dan aturan yang berlaku,’’ tandasnya. 

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/tol-bawen-salatiga-siap-24-jam/