PATI – Sejumlah warga
mendesak pemangku kebijakan untuk segera menyalakan lampu penerangan
jalan umum (LPJU) di ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, sepanjang
sekitar 1,5 kilometer.
Pasalnya hingga kemarin malam lampu
penerangan antara perempatan Tanjang dan perempatan Ngantru, belum
menyala. Padahal boks KW meter dari PT PLN Rayon Pati sudah terpasang di
tiga titik, masingmasing berdaya 11.000 KVA untuk memasok aliran
listrik lampu di 55 tiang lampu.
Hendro (42), warga kota Pati kepada
wartawan mempertanyakan komimen pemkab dalam memenuhi pelayanan publik,
terutama kelengkapan prasarana umum.
Padahal pelanggan PLN sudah membayar
pajak PJU. ”Bila malam, pengguna jalan, terutama pengendara motor, akan
berpikir ulang andai lewat JLS. Pasalnya jalan itu masih gelap gulita.
Di kiri kanannya hanya ada persawahan, tidak ada permukiman.”
Dikatakan,
bila terpaksa, pengendara motor dapat mengikuti truk atau bus yang
lewat jalan itu. Itu pun harus menyesuaikan kecepatan motornya dengan
kecepatan kendaraan yang diikuti. Ia kembali menunjukkan fungsi penting
JLS, yang kini sudah ditingkatkan lebarnya dari satu jalur (searah)
dengan dua jalur, menjadi dua jalur (berlawanan) dengan empat lajur.
Proyek peningkatan jalan itu bahkan sudah rampung pada Oktober 2016, termasuk pemasangan lampu penerangannya.
”Saya heran sudah lebih dari setengah
tahun, lampunya belum menyala juga.” Pihaknya mengkhawatirkan
keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara motor, bila lewat jalan
itu pada malam hari.
Bila ada lampu, ia yakin kawasan itu lebih hidup dan bisa meninimalisasi risiko tindak kriminal.
”Di perempatan Ngantru, yang lampunya
sudah menyala, bila malam dan cuaca cerah, banyak orang bersantai di
tempat itu. Soalnya tempatnya terang,” kata dia, sambil menambahkan
warga memanfaatkan pulau jalan untuk duduk-duduk.
Mengenai harapannya supaya lampu segera
menyala karena sebentar lagi JLS akan dilewati pemudik. Dikatakan, bagi
orang dari luar kota yang tidak hafal jalan di suatu daerah, cenderung
mengikuti bus ataupun truk.
”Persoalaannya, H-4 Lebaran truk tidak
boleh jalan.” Sementara itu, sewaktu ditanya kembali berkait hal itu,
Kepala PLN Rayon Pati, Rifan Efendi mengatakan, jajarannya akan
mengganti lebih dulu boks KW meter yang terpasang dengan boks berlogo
PLN. ”Hal itu sembari menunggu pesanan material pengisi boks KW meter
yang sampai sekarang belum datang. Tapi kami bisa meminjam material
seperti itu dari PLN Jepara.”Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-desak-lampu-di-jls-pati-dinyalakan/