Cari Blog Ini

Selasa, 13 Juni 2017

Warga Desak Lampu di JLS Pati Dinyalakan

PATI – Sejumlah warga mendesak pemangku kebijakan untuk segera menyalakan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, sepanjang sekitar 1,5 kilometer.
Pasalnya hingga kemarin malam lampu penerangan antara perempatan Tanjang dan perempatan Ngantru, belum menyala. Padahal boks KW meter dari PT PLN Rayon Pati sudah terpasang di tiga titik, masingmasing berdaya 11.000 KVA untuk memasok aliran listrik lampu di 55 tiang lampu.
Hendro (42), warga kota Pati kepada wartawan mempertanyakan komimen pemkab dalam memenuhi pelayanan publik, terutama kelengkapan prasarana umum.
Padahal pelanggan PLN sudah membayar pajak PJU. ”Bila malam, pengguna jalan, terutama pengendara motor, akan berpikir ulang andai lewat JLS. Pasalnya jalan itu masih gelap gulita. Di kiri kanannya hanya ada persawahan, tidak ada permukiman.”
Dikatakan, bila terpaksa, pengendara motor dapat mengikuti truk atau bus yang lewat jalan itu. Itu pun harus menyesuaikan kecepatan motornya dengan kecepatan kendaraan yang diikuti. Ia kembali menunjukkan fungsi penting JLS, yang kini sudah ditingkatkan lebarnya dari satu jalur (searah) dengan dua jalur, menjadi dua jalur (berlawanan) dengan empat lajur.
Proyek peningkatan jalan itu bahkan sudah rampung pada Oktober 2016, termasuk pemasangan lampu penerangannya.
”Saya heran sudah lebih dari setengah tahun, lampunya belum menyala juga.” Pihaknya mengkhawatirkan keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara motor, bila lewat jalan itu pada malam hari.
Bila ada lampu, ia yakin kawasan itu lebih hidup dan bisa meninimalisasi risiko tindak kriminal.
”Di perempatan Ngantru, yang lampunya sudah menyala, bila malam dan cuaca cerah, banyak orang bersantai di tempat itu. Soalnya tempatnya terang,” kata dia, sambil menambahkan warga memanfaatkan pulau jalan untuk duduk-duduk.
Mengenai harapannya supaya lampu segera menyala karena sebentar lagi JLS akan dilewati pemudik. Dikatakan, bagi orang dari luar kota yang tidak hafal jalan di suatu daerah, cenderung mengikuti bus ataupun truk.
”Persoalaannya, H-4 Lebaran truk tidak boleh jalan.” Sementara itu, sewaktu ditanya kembali berkait hal itu, Kepala PLN Rayon Pati, Rifan Efendi mengatakan, jajarannya akan mengganti lebih dulu boks KW meter yang terpasang dengan boks berlogo PLN. ”Hal itu sembari menunggu pesanan material pengisi boks KW meter yang sampai sekarang belum datang. Tapi kami bisa meminjam material seperti itu dari PLN Jepara.”

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/warga-desak-lampu-di-jls-pati-dinyalakan/